Teknologi
Senin, 1 November 2021 - 14:22 WIB

3.000 Hektare Lahan Kaltara Bakal Dibangun Pembangkit Energi Hidrogen

Oriza Vilosa  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Mengko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers mengenai pertemuan bilateral Indonesia di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia, Minggu (31/10/2021). (Youtube/Sekretariat Presiden)

Solopos.com, ROMA – 13 Ribu hektare lahan di Kalimantan Utara bakal dimanfaatkan sebagai lahan industri hidrogen. 3 Ribu hektare di antaranya bakal digarap perusahaan Australia.

Hal itu sebagaimana disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam siaran pers yang disiarkan saluran Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (31/10/2021). Hal itu disebutkan menjadi pembahasan bilateral Indonesia-Australia di sela-sela KTT G20 di Roma, Italia.

Advertisement

Baca Juga: Pembangunan Pabrik Baterai Mobil Listrik Ditarget Selesai sebelum Jokowi Lengser

“Secara khusus dibahas hidrogen industri di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare
sedang dibahas dengan group Australia,” kata Airlangga.

Advertisement

“Secara khusus dibahas hidrogen industri di Kalimantan Utara seluas 13 ribu hektare
sedang dibahas dengan group Australia,” kata Airlangga.

Pembahasan itu, lanjut dia, dipimpin oleh Andrew Forrest yang bukan lain adalah pimpinan Fortescue Metals Group. “Pembahasan 3 ribu hektare. Di situ akan mengintegrasikan energi berbasis hidro. Kemudian investasi di bidang pembangkitan hidrogen ekonomi,” tambah Airlangga.

Dalam kesempatan jumpa pers yang juga menghadirkan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi itu, Airlangga menyampaikan harapannya pembahasan bilateral itu bisa mencapai penyerapan energi dan pembangkitan listrik yang besar.

Advertisement

Sebeum itu, Menteri Retno Marsudi juga memaparkan perihal join statement antara Indonesia-Australia yang sepakat mengatasi perubahan iklim melalui kerjasama mengembangkan, mendanai dan berbagi teknologi rendah kalori dan mendukung infrastruktur mempercepat transisi rendah energi. “Dan di saat yang sama memperkuat ketahanan energi,” kata Retno

Secara umum, Retno menjelaskan pembiacaraan bilateral itu membahas pembukaan kerjasama perbatasan, masalah vacinated traveling dan pengakuan sertifikat vaksin, ekonomi hijau dan kolaborasi sektor ekonomi digital.

Baca Juga: Mudah! Begini Cara Mengedit Foto Menjadi Pengantin Cantik yang Viral

Advertisement

Menurut penelusuran Solopos.com, Senin (1/11/2021), Fortescue Metals Group merupakan perusahaan industri dan energi hijau terbarukan yang berdiri dengan bendera Fortescue Metals Group Ltd (Fortescue). Belum lama ini, Fortescue mengumumkan akuisisi aset komersial Xergy Inc dan Xergy One Ltd untuk membentuk Fortescue Future Industries atau FFI Ionix Inc.

FFI yang berbasis Amerika Serikat melalui FFI Ionix akan beroperasi sebagai perusahaan pengembangan teknologi yang berfokus pada kepemimpinan teknologi global dan komersialisasi teknologi hidrogen, termasuk membran penukar ion untuk elektrolisis air, kompresi elektrokimia, transmisi air dan sel bahan bakar.

Baca Juga: iPhone Penyumbang Pendapatan Terbesar, Apa Kabar Seri 13?

Advertisement

“Investasi ini akan memajukan teknologi yang dibutuhkan untuk proyek hidrogen hijau FFI. Bersama-sama, tujuan kami adalah membuat energi nol emisi tersedia pada skala industri dan global saat kami menjadi perusahaan energi dan produk hijau yang sepenuhnya terbarukan dan terkemuka di dunia,” kata Chief Executive Officer FFI, Julie Shuttleworth melalui siaran pers, Jumat (29/10/2021) lalu.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif