SOLOPOS.COM - Starship milik SpaceX (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA-Akibat masalah teknis, SpaceX membatalkan peluncuran roket Starship dari Texas, Amerika Serikat pada Senin (17/4/2023) pagi waktu setempat.

Peluncuran yang menandai penerbangan uji coba pertama roket Starship dan Super Heavy SpaceX yang terintegrasi penuh itu dijadwalkan pada pukul 08.20 Central Time atau pukul 20.20 WIB dari Starbase milik SpaceX di Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pendiri, CEO, sekaligus kepala teknisi SpaceX, Elon Musk mengatakan, dengan hitung mundur yang tinggal beberapa menit lagi, sebuah katup penekan terlihat membeku.

Kemudian, SpaceX mengonfirmasi pembatalan upaya uji penerbangan pada Senin itu, seraya mengatakan bahwa tim sedang mengupayakan penerbangan pada kesempatan berikutnya.

“Belajar banyak hari ini, saat ini tengah membongkar propelan, mencoba kembali dalam beberapa hari,” cuit Musk.

Waktu peluncuran baru belum diumumkan. Peluncuran itu dilakukan usai Administrasi Penerbangan Federal (Federal Aviation Administration) AS pada Jumat (14/4/2023) menyetujui peluncuran roket setinggi hampir 120 meter milik SpaceX tersebut dari Situs Peluncuran Boca Chica di Cameron County, Texas.

Pesawat luar angkasa Starship dan roket Super Heavy milik SpaceX, yang secara kolektif disebut sebagai Starship, mewakili sebuah sistem transportasi yang sepenuhnya dapat

digunakan kembali (reusable), dan dirancang untuk membawa baik awak maupun kargo ke orbit Bumi, Bulan, Mars, dan lebih jauh lagi.

Starship akan menjadi wahana peluncur paling kuat di dunia yang pernah dikembangkan, yang mampu mengangkut hingga 150 metrik ton material yang sepenuhnya reusable dan 250 metrik ton material yang dapat dibuang, menurut SpaceX.

“Dengan pengujian semacam ini, keberhasilan diukur oleh seberapa banyak hal yang dapat kami pelajari, yang akan menginformasikan dan meningkatkan probabilitas kesuksesan di masa mendatang saat SpaceX memajukan pengembangan Starship dengan cepat,” cuit SpaceX.

Hingga saat ini, tim SpaceX telah merampungkan berbagai penerbangan uji coba sub-orbital tahap atas Starship dari Starbase, menunjukkan pendekatan yang belum pernah dilakukan sebelumnya untuk penerbangan terkendali.

Tim itu juga telah melakukan berbagai uji coba roket Super Heavy, yang mencakup pembakaran statis (static fire) yang semakin kompleks yang mengarah pada uji coba 31 mesin Raptor berdurasi penuh, menurut SpaceX.

Untuk penerbangan uji coba pertama itu, tim tidak akan melakukan pendaratan Starship secara vertikal atau “menangkap” pendorong Super Heavy.

NASA memberikan kontrak senilai miliaran dolar AS kepada SpaceX untuk memanfaatkan Starship guna mengangkut para astronaut Amerika ke permukaan Bulan di bawah program

Artemis milik badan antariksa tersebut NASA telah mengumumkan rencana untuk menggunakan Starship guna mengirim para astronaut ke permukaan Bulan pada 2025 mendatang, demikian Xinhua dikutip Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya