Solopos.com, WATERLOO — Chief Executive Officer (CEO) Blackberry, John Chen, kembali dibuat pusing setelah pengumuman kondisi keuangan perusahaan yang dipimpinnya pada kuartal ketiga tahun ini. Chen memberi isyarat Blackberry sedang sekarat setelah dihantam kerugian US$4,4 juta atau setara Rp53,6 triliun.
Seperti dilansir Crackberry, Jumat (20/12/2013), berdasarkan rilis resmi Blackberry, kerugian ini membuat saham Blackberry merosot US$8,37 per lembarnya. Hal ini juga menyebabkan pendapatan Blackberry pada kuartal ini menurun hingga 56 persen.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Keadaan ini tidak lantas membuat John Chen pesimis. Chen yang menggantikan Thorsten Heins setelah perusahaan asal Waterloo itu digelontori utang US$1 miliar mengaku masih menyimpan harapan bagi Blackberry.
Chen yakin Blackberry bisa membalikkan keadaan seperti ini setidaknya pada tiga tahun ke depan. Chen bahkan menyiapkan perangkat Blackberry yang menggunakan sistem operasi Android dan IOS.
Chen menyebut popularitas kedua sistem operasi ini bisa membuat perangkat Blackberry hadir lebih fresh. Chen mengungkapkan jika rencana ini bukanlah tanpa halangan dan masalah, namun ke depan dia ingin smartphone Blackberry tidak hanya dikenal karena sistem keamanannya, melainkan juga karena fungsi yang produktif layaknya Android dan IOS.