Teknologi
Rabu, 16 Desember 2015 - 03:30 WIB

AKSES INTERNET : 2021, 75% Wilayah Asia Tenggara dan Oceania Terpapar 4G LTE

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Akses Internet 4G LTE diprediksi akan digunakan 1m3 milair orang di wilayah Asia Tenggara.

Solopos.com, SOLO — Berdasarkan riset terbaru Ericsson bertajuk Ericsson Mobile Report, lebih dari 75% masyarakat di kawasan Asia Tenggara dan Oseania akan terpapar jaringan akses Internet 4G LTE tahun 2021.

Advertisement

Dalam laporan tersebut sebagaiamana dikutip Liputan6.com dari Telecom Asia, Selasa (15/12/2015), pada periode 2015-2021, pengguna mobile diprediksi tumbuh dengan pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) sebesar 4%, atau mencapai 1,3 miliar pengguna.

Dengan kelanjutan pertumbuhan smartphone dan penggunaan data, total trafik mobile di kawasan itu juga bakal meningkat 14 kali lipat pada 2021. Trafik mobile broadband juga akan meningkat, dan banyak pengguna mulai berpindah ke paket data dengan kuota lebih besar.

Pada 2015, sekitar 40% dari total pengguna mobile broadband di kawasan itu akan mengaktifkan paket data dengan kuota sebanyak 2,1 GB-5 GB, naik dari 30% tahun 2014.

Advertisement

Sebaliknya, riset ini mengungkapkan pengguna mobile yang mengaktifkan paket data 1 GB di kawasan tersebut, mulai menurun. “Laporan ini menunjukkan kawasan rural menjadi penting di masa mendatang apabila mengacu pada tingginya penetrasi mobile saat ini. Pasar ini menjadi potensial bagi operator telekomunikasi dan produsen handset. Mereka harus bisa menghadapi tantangan ketersediaan, keterjangkauan, awareness, manfaat smartphone dan Internet mobile,” ujar Head of Ericsson Filipina dan kawasan Pasifik, Sean Gowran.

Sesuai prediksi, Singapura dan Australia menjadi negara-negara yang memiliki performa jaringan terbaik di kawasan ini, dikarenakan mereka lebih dulu menggelar akses Internet jaringan LTE dan LTE Advanced.

Riset Ericsson juga memaparkan layanan video streaming berkualitas High Definitions (HD) lebih mudah diakses secara mobile di Singapura dan Australia. Teknologi agregasi jaringan akses Internet 4G di Australia bahkan mampu menghadirkan kecepatan download hingga 600 Mbps.

Advertisement

Gowan menambahkan, hal serupa dapat menjadi tantangan bagi operator di negara-negara berkembang. Kendati demikian, Ericsson memprediksi performa akses Internet 4G TE negara-negara berkembang dapat meningkat signifikan.

“Tren peralihan ke smartphone diperkirakan berasal dari area rural dan terpencil. Tapi, tantangannya adalah menghadirkan layanan mobile broadband dengan pengalaman dan kemampuan yang sama dengan lebih efisien,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif