Teknologi
Senin, 14 Desember 2015 - 02:00 WIB

AKSES INTERNET : Indosat Ooredoo Gandeng Nokia Networks

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Head of Region Indosat Central & West Java Hari Sukomono (dua dari kiri) dan Direktur and Chief of Wholesale and Enterprise Officer Indosat Herfini Haryono (dua dari kanan) pada Launching Indosat Ooredoo di Kantor Indosat Semarang Jl. Pandanaran, Kamis (19/11/2015). (Insetyonoto/JIBI/Solopos)

Akses Internet 4G milik Indosat Ooredoo di Jawa, Sumatra dan kalimantan akan dibesut oleh Nokia Networks.

Solopos.com, JAKARTA — Operator seluler lokal Indosat Ooredoo mempercayakan Nokia Networks untuk membangun akses Internet 4G LTE Advanced di area Jawa, Kalimantan dan Sumatrra dengan teknologi carrier aggregation yang menyatukan spektrum 900 MHz dan 1.800 MHz.

Advertisement

Seperti dikutip dari Detik, Minggu (13/12/2015), sebagai bagian dari kontrak tersebut tim Global Services Nokia Networks menempatkan eNode B untuk base station 4G LTE di beberapa kota besar di tiga wilayah tersebut.

Tim tersebut juga telah mengagregasikan dua carrier di pita spektrum 900 MHz dan 1.800 MHz untuk memberikan kecepatan downlink hingga 150 Mbps kepada pelanggan Indosat di wilayah Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Advertisement

Tim tersebut juga telah mengagregasikan dua carrier di pita spektrum 900 MHz dan 1.800 MHz untuk memberikan kecepatan downlink hingga 150 Mbps kepada pelanggan Indosat di wilayah Jawa, Sumatra dan Kalimantan.

Para pelanggan akses Internet 4G sekarang dapat menikmati berbagai layanan yang membutuhkan data besar seperti multimedia streaming, game online, penyimpanan cloud, dan video conference.

Solusi dan layanan yang disediakan Nokia Networks untuk akses Internet 4G LTE Indosat antara lain berupa perencanaan jaringan dan optimasi, desain dan layanan implementasi, serta layanan hardware.

Advertisement

Terakhir adalah NetAct, sebuah virtualisasi OSS untuk pemantauan dan optimasi yang efektif dan terkonsolidasi untuk jaringan LTE-A Indosat. Kerja sama pembangunan jaringan itu diamini oleh President Director & CEO Indosat Ooredoo, Alexander Rusli.

“Sebagai mitra yang mengerti kebutuhan kami dan solusi yang sesuai dengan persyaratan dari kami, Nokia Networks memainkan peran penting dalam mewujudkan visi perusahaan untuk memberikan pengalaman mobile broadband terbaik di kelasnya, di Pulau Jawa, Sumatra dan Kalimantan,” kata orang nomor satu di Indosat tersebut.

“Kami sangat senang dengan kecepatan penyediaan layanan yang lebih cepat dari jadwal awal dan memungkinkan komersialisasi yang cepat. Kami akan terus memperluas cakupan akses Internet 4G LTE di seluruh Indonesia, dengan tujuan akhir untuk menyediakan layanan data yang unggul bagi setiap pelanggan yang menggunakan jaringan kami,” lanjut Alex dalam kesempatan yang sama.

Advertisement

Sementara Head of Indosat Ooredoo Customer Team dari Nokia Networks, Achim Springmann, mengatakan kerja sama kontrak pembangunan LTE-A bersama Indosat merupakan lanjutan dari proyek uji coba 4G sebelumnya di 1.800 MHz yang telah digarap sejak 2012 lalu.

“Proyek ini semakin memperkuat hubungan kami dengan Indosat Ooredoo dan mengambil langkah penting dalam mewujudkan visi untuk menyediakan cakupan LTE terbaik di kelasnya di seluruh Indonesia,” pungkasnya.

Sementara dikutip dari Liputan6.com, Minggu, Lembaga pemeringkat Fitch Ratings memperkirakan belanja modal  operator telekomunikasi meningkat pada tahun depan. Hal ini dipicu oleh ekspansi jaringan telekomunikasi yang terus dilakukan operator demi menghadirkan akses Iternet kepada masyarakat.

Advertisement

Perlu diketahui juga Indonesia sedang memasuki fase adopsi teknologi 4G, karena operator seluler baru saja mengomersialisasikan layanan akses Internet 4G secara nasional sejak tahun ini.

“Rata-rata belanja modal operator naik 25-26%. Kenaikan ini didorong oleh ekspansi jaringan 3G, 4G, dan serat optik. Fitch Ratings juga memperkirakan adanya potensi bagi Indosat dan XL Axiata untuk melepas aset menara mereka demi mengurangi tingkat utang.

Selain itu, industri telekomunikasi juga diestimasi tumbuh di kisaran middle single digit atau di bawah 10%, yang didorong pertumbuhan layanan data dan semakin murahnya smartphone. Pemain kecil diperkirakan bakal lebih fokus mencari laba ketimbang meningkatkan pangsa pasar.

Di akhir, Fitch juga menilai konsolidasi industri akan mendorong tingginya trafik data, yang artinya berdampak baik pada profitabilitas tiga operator besar, seperti Telkom, Indosat dan XL Axiata.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif