SOLOPOS.COM - Ilustrasi 5G (Youtube)

Akses Internet Pra-5G aka diuji coba di Indonesia tahun 2016.

Solopos.com, JAKARTA — Setelah menguji inovasi Pra5G yang meliputi teknologi MIMO, Massive MIMO Antena dan Ultra-Dense Networks (UDN) di Tiongkok pada November 2015, ZTE berencana untuk melakukan hal serupa di Indonesia pada tahun ini.

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Head of Solutions Department PT ZTE Indonesia,Arri Marsenaldi, berharap uji coba akses Internet Pra-5G bisa dilakukan tahun ini di Indonesia. “Mudah-mudahan bisa uji coba akses Internet Pra-5G tahun ini,” kata Arri Marsenaldi, seperti dikutip dari Kantor Berita Antara, Selasa (26/1/2016).

Lebih lanjut, Technical Director for Smartfren Project, Chen Kai Guo, menjelaskan uji coba akses Internet Pra-5G di Indonesia terkendala spektrum. “Di Tiongkok menggunakan 2,6 GHz di sini frekuensi itu tidak digunakan untuk komunikasi. Kami akan menggunakan 2,3 GHz untuk uji coba Pra 5G,” kata dia.

Teknologi akses Internet 5G yang sesungguhnya akan diuji coba dalam Olimpiade Musim Dingin pada 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, dan akan resmi diluncurkan pada 2020 di Tokyo, Jepang. Oleh karena itu, ZTE menghadirkan Pra-5G untuk memberikan pengalaman lebih kepada pengguna.

Memadukan teknologi 4G dengan teknologi 5G, di antaranya Carrier Aggregation (CA) dan Massive MIMO, Pra5G diharapkan mampu memberikan pengalaman berinternet lebih cepat dari sebelumnya. Pengguna bisa tetap memakai perangkat lama 4G LTE mereka untuk menikmati pengalaman Pra-5G.

“Kami beralih dari 4G untuk meningkatkan pengalaman pengguna. Kami akan membawa uji coba Pra-5G di Indonesia, di Tiongkok kami sudah sukses melakukan uji coba pada China Mobile,” ujar Chen.

Seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa, sebagai langkah percepatan layanan 4G, bukan tidak mungkin implementasi jaringan akses Internet 5G akan diberlakukan di Indonesia, meski bukan saat ini.

Pada forum Next Generation Broadband-5G yang digelar Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) bersama ZTE, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, mengatakan implementasi akses Internet 5G masih diragukan dari sisi teknologi.

Meski sudah dipersiapkan untuk generasi berikutnya, ia mempertimbangkan manfaat yang didapat ketika akses Internet 5G diimplementasikan.

Sementara itu Ketua Mastel, Kristiono, mengatakan akses Internet 5G paling cepat baru bisa diterapkan lima tahun mendatang. “Sekarang kita masih membangun infrastruktur 4G. Untuk generasi kelima ini saya kira tidak perlu terlalu cepat,” papar Kristiono di kesempatan yang sama.

Menuju lima tahun mendatang, ada beberapa hal yang sebaiknya harus dipersiapkan oleh akademisi, praktisi, dan pemerintah. Salah satunya adalah forum tetap yang membahas mengenai akses Internet 5G, entah itu bisnis modelnya, regulasi dan ekosistem.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya