Teknologi
Jumat, 5 September 2014 - 17:50 WIB

AKSI PERETAS : Peretas Bank di Indonesia Suka Pakai Cara Tradisional

Redaksi Solopos.com  /  Jumali  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Harianjogja.com, JAKARTA — Hacking  alias aksi peretasan semakin banyak dilakukan oleh para penjahat cyber. Nasabah bank disebutkan menjadi salah satu target yang kerap diintai para penjahat cyber dalam menjalankan hacking yang dilakukannya.

Beberapa waktu lalu nasabah dari beberapa bank besar di Indonesia dikabarkan menjadi korban peretasan. Pihak bank mengaku bahwa tindakan hacking  itu dilakukan dengan menggunakan teknologi skimming yang ditempatkan di mesin anjungan tunai mandiri (ATM).

Advertisement

Menurut Sonny K. Dhaniswara, Ketua Umum Asosiasi Android Indonesia, ini merupakan trik yang disukai para peretas di Indonesia. Sonny mengatakan bahwa hacker masih jarang menyerang platform milik perbankan langsung.

“Hacking di Indonesia lebih cenderung pakai cara tradisional yang memanfaatkan perangkat tambahan di dalam ruang ATM. Bisa pakai skimmer dan kamera kecil yang disimpan di dekat mesin bukan pakai sistem yang menghajar IT punya bank,” ungkap Sonny, sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com, Jumat (5/9/2014).

Menurutnya, meskipun lebih suka memakai trik tradisional, hacker di Indonesia punya kemampuan yang cukup menakutkan bagi para pelaku industri perbankan. Ia pun mengaku bahwa komputer yang terhubung memiliki potensi untuk diretas.

Advertisement

“Komputer yang gak bisa diretas itu cuma komputer rusak. Sekarang yang harus kita upayakan ialah membuat celah yang membuka kemungkinan diretas itu semakin kecil saja,” tandasnya.

Sonny dan tim Asanda memiliki aplikasi tambahan untuk para nasabah bank bernama MyBank. Aplikasi ini dibekali kemampuan pengamanan data dan celah hacking yang diklaim sangat aman dan bekerjasama dengan bank daerah, bank nasional bahkan bank internasional.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif