Teknologi
Minggu, 28 Juni 2015 - 09:00 WIB

ANCAMAN ASTEROID : NASA Pantau Pergerakan Asteroid Pemicu “Kiamat”

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

Ancaman asteroid menjadi fokus NASA beberapa waktu ini.

Solopos.com, WASHINGTON — Badan antariksa The National Aeronautics and Space Administration (NASA) sedang meneliti laporan dari peneliti astronomi dari Brian Cox. NASA intens mengamati asteroid temuan Cox yang disebut-sebut berpotenti membuat bumi kiamat.

Advertisement

BrianCoxadalahSchool of Physics and Astronomy at the University of Manchester Profesor.
Dia mengungkap bahwa planet Bumi sedang dilanda sebuah fenomena alam, dimana memiliki sebuah risiko tengah berhadapan dengan sebuah asteroid.

Mengutip informasi yang dilansir laman Dailymail, Jumat (26/6/2015). Cox mengatakan bahwa planet Bumi bisa saja mengalami “peristiwa nyaris kiamat”. Peristiwa di sini mengacu ke peristiwa asteroid yang dapat “berpapasan” dengan bumi.

Pada Maret lalu, diketahui terdapat sebuah asteroid yang bernama “2014 EC” dengan jarak sekitar 61.637 kilometer dari bumi atau sekitar seperenam jarak antara bulan dan bumi.
Bahkan, asteroid tersebut diklaim bukan merupakan satu-satunya asteroid yang mengancam bumi. baru-baru ini juga tengah melacak keberadaan 1.400 asteroid yang berpotensi membahayakan bumi dan diperkirakan ke depannya akan mencapai bumi serta memberikan dampak “mengerikan” terhadap planet ini.
Dikutip Solopos.com dari laman Liputan6, Sabtu (27/6/2015), ancaman serius asteroid “pemacu” kiamat Bumi tersebut pun juga digambarkan oleh seorang mantan astronot, Ed Lu. Ia menggambarkan asteroid sebagai sebuah cosmic roulette, dan yang dapat membuat umat manusia bisa selamat dari dampak serius hanyalah sebuah `kedipan kemujuran`.

Advertisement

Setidaknya terdapat sekitar 1 juta asteroid yang hidup berada di dekat bumi, bahkan, bisa saja keberadaan jutaan asteroid tersebut mampu mengancam planet Bumi.

Bukti otentik yang diperlihatkan dari fenomena asteroid ini adalah saat obyek tak dikenal meledak di atas Chelyabinsk, Rusia, dengan kekuatan 20-30 kali dari bom atom Hiroshima.

Selama sekitar dua dekade terakhir, NASA terus-menerus melakukan pencarian asteroid berbahaya yang bisa mengancam bumi dengan ukuran lebih dari 1 kilometer. NASA mengklaim telah berhasil dengan menembus angka 98 persen di antaranya.

Advertisement

Namun, sebuah perusahaan yang bermitra dengan NASA, Planetary Resources, menyebutkan alat pendeteksi asteroid itu baru hanya bisa mendeteksi 1 persen obyek-obyek yang mengitari matahari.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif