SOLOPOS.COM - Ilustrasi metaverse (Bisnis)

Solopos.com, SOLO-Mungkin kamu sering mendengar kata metaverse. Tapi apa itu metaverse? Berikut penjelasannya yang dikutip dari berbagai sumber.

Katadata menyebutkab bahwa secara Etimologi, metaverse berasal dari kata “meta” yang artinya melampaui dan “verse” berarti alam semesta. Sehingga jika disatukan metaverse memiliki arti melampaui alam semesta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

CEO Meta, Mark Zuckerberg, juga menerangkan bahwa metaverse adalah perbatasan berikutnya. Metaverse digambarkan sebagai teknologi yang memungkin orang berkumpul dan berkomunikasi dengan masuk ke dunia virtual. Di metaverse atau dunia virtual, setiap orang tidak akan berkialasan secara individu.

Mereka akan memiliki koneksi dengan orang lain, bahkan NPC otonom dan hologram. Dunia maya tersebut membuat setiap orang bisa mencoba dan membeli barang secara virtual.

Artinya, produsen sebuah produk juga perlu merancang brand untuk konsumen yang ingin memiliki produk secara virtual. Metaverse juga dikabarkan dapat digunakan untuk berbagai aktivitas virtual seperti di dunia nyata. Lewat dunia virtual ini, pengguna bisa melakukan aktivitas seperti bekerja, bersosialisasi, belanja, bermain, hingga mengunjungi tempat-tempat bersejarah tanpa harus bepergian secara fisik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Statsita pada 4 Februari 2022 lalu, sebanyak 52% responden menyebutkan bahwa mereka ingin masuk ke metaverse agar bisa mendapatkan pengalaman bekerja di ruang kerja virtual.

Sementara itu, dikutip dari laman Techtarget tentang apa itu metaverse, disebutkan bahwa penjelasan dan panduan mendalam Metaverse digambarkan sebagai evolusi internet yang tak terelakkan. Tapi apa sebenarnya metaverse itu, dan akan jadi apa?

Mengapa metaverse itu penting?

“Metaverse” menjadi kata rumah tangga ketika Facebook mengubah identitas korporatnya menjadi Meta pada Oktober 2021 dan mengumumkan rencana untuk berinvestasi setidaknya USD10 miliar dalam konsep tersebut tahun itu.

Selain Meta, raksasa teknologi termasuk Google, Microsoft, Nvidia, dan Qualcomm juga menginvestasikan miliaran dolar dalam konsep tersebut.

Konsultan manajemen McKinsey & Company telah memprediksi dengan optimis bahwa ekonomi metaverse dapat mencapai USD5 triliun pada tahun 2030. E-commerce diharapkan menjadi mesin yang dominan, dengan game, hiburan, pendidikan, dan pemasaran di metaverse juga menjadi sektor penting.

Saat ini, perusahaan menggunakan istilah tersebut untuk merujuk pada berbagai jenis lingkungan online yang disempurnakan. Ini berkisar dari video game online seperti Fortnite hingga tempat kerja virtual pemula seperti Microsoft’s Mesh atau Meta’s Horizon Workrooms hingga ruang ganti virtual dan ruang operasi virtual.

Alih-alih satu ruang virtual bersama, versi metaverse saat ini dibentuk sebagai multiverse : banyak metaverse dengan interoperabilitas terbatas saat perusahaan berebut posisi.

Kombinasi antusiasme yang tidak kritis terhadap metaverse dan ketidakpastian yang mendalam tentang bagaimana hal itu akan berjalan dengan baik telah memicu beberapa reaksi.

Pengamat industri mempertanyakan apakah metaverse pada akhirnya akan jauh berbeda dari pengalaman digital yang kita miliki saat ini-atau, jika ya, apakah massa akan bersedia menghabiskan waktu berjam-jam sehari di headset untuk menavigasi ruang digital.

“Jelas bahwa ini adalah salah satu evolusi teknologi yang paling ditunggu-tunggu dalam dekade mendatang,” kata Dave Wright, chief innovation officer di penyedia TI ServiceNow, kepada penulis TechTarget George Lawton dalam History of the metaverse Explained.

 

Apa itu metaverse? Sejarah singkat

Metaverse adalah visi dari apa yang diyakini banyak orang di industri komputer sebagai iterasi berikutnya dari internet: ruang virtual 3D tunggal, bersama, imersif, gigih, di mana manusia mengalami kehidupan dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan di dunia fisik.

Beberapa teknologi yang menyediakan akses ke dunia maya ini, seperti headset virtual reality (VR) dan kacamata augmented reality (AR), berkembang dengan cepat; komponen penting lain dari metaverse, seperti bandwidth yang memadai atau standar interoperabilitas, mungkin sudah bertahun-tahun berlalu atau mungkin tidak akan pernah terwujud.

Konsepnya bukanlah hal baru: Istilah metaverse diciptakan pada tahun 1992 oleh penulis Neal Stephenson dalam novel sci-fi Snow Crash, dan bekerja pada teknologi yang mendukung internet berbasis realitas virtual sejak beberapa dekade yang lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya