Teknologi
Selasa, 11 Februari 2014 - 04:20 WIB

Arkeolog Inggris Temukan Peninggalan Nabi Ibrahim

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Situs yang diduga peninggalan Nabi Ibrahim (Iraqiblogs.com)

Solopos.com, BAGHDAD –– Penelusuran tim Arkeolog Inggris mengungkap sebuah temuan yang diyakini peninggalan Nabi Ibrahim. Temuan ini diperkirakan telah berusia 4.000 tahun dan dianggap sebagai pusat administratif untuk masyarakat sewaktu Nabi Ibrahim tinggal di sana sebelum akhirnya meninggalkan Kan’an.

Dilansir Emirates247, Selasa (4/2/2014), seperti dikutip dari Nationalpost, Dokter Jane Moon, salah satu arkeolog yang mengarahkan tim spesialis, mengatakan foto-foto satelit awal menunjukkan adanya bangunan penting di situs itu.

Advertisement

“Dugaan saya, penemuan penting tersebut merupakan bangunan besar. Kami punya petunjuk berupa foto-foto satelit. Kami merasa beruntung memiliki foto itu. Saat saya bekerja di sini sebelum tahun 70-an dan tahun 80-an, tak ada foto-foto satelit. Sehingga kami punya ide untuk yang kami temukan di sini. Ini hal besar dan pasti merupakan bangunan publik,” katanya.

Penataan kamar sekitar halaman yang luas menggunakan teknologi modern dan pencitraan satelit, dan dianggap sebuah kompleks administratif yang melayani salah satu kota paling awal dunia.

Advertisement

Penataan kamar sekitar halaman yang luas menggunakan teknologi modern dan pencitraan satelit, dan dianggap sebuah kompleks administratif yang melayani salah satu kota paling awal dunia.

Dia menjelaskan para arkeolog saat ini tengah mempelajari bagaimana bangunan itu digunakan ribuan tahun lalu.

Alarabiya, Selasa (4/2/2014), Stuart Campbell yang menjadi pemimpin tim arkeolog bersama Jane Moon menjelaskan, kompleks yang sedang mereka gali diperkirakan berukuran sebesar lapangan bola atau sekitar 80 meter persegi. Menurut dia, ukuran dan usia kompleks sangat langka dari pernah yang ia temukan.

Advertisement

Kompleks kamar di sekitar halaman besar ditemukan 20 kilometer dari ibukota terakhir Dinasti Kerajaan Sumeria peradaban yang berkembang 5.000 tahun lalu. Campbell mengatakan salah satu artefak mereka digali adalah sebuah plakat 9-sentimeter yang menampilkan seorang penyembah yang mengenakan jubah panjang, mendekati tempat suci.

Pekerjaan penggalian dipimpin oleh Jane dan Profesor Stuart Campbell ini dimulai pada April 2013 di lokasi Tell Khaiber, sekitar 40 kilometer dari reruntuhan Ziggurat Ur.

Tim juga akan menganalisa tanaman dan bangkai hewan ditemukan di situs itu untuk membantu rekonstruksi terkait kondisi lingkungan dan ekonomi di wilayah itu sekitar 4.000 tahun lalu.

Advertisement

“Kami benar-benar bekerja pada awal milenium kedua sebelum masehi, mungkin antara tahun 1900 dan 1750 sebelum masehi, tapi kami tahu lokasi ini sudah diduduki sebelum itu, kita memiliki sedikit tembikar yang memberitahu kita bahwa ada pendudukan setidaknya 1.000 tahun sebelumnya dan mungkin beberapa ribu tahun sebelumnya,” jelas Jane.

Dari artefak yang ada, situs dapat mengungkapkan kondisi lingkungan dan ekonomi wilayah tersebut melalui analisis tanaman serta hewan yang pernah hidup pada masa itu.

Tim Campbell adalah arkeolog pertama yang memimpin British Archeologist melakukan penggalian arkeologi di Irak Selatan sejak tahun 80-an.

Advertisement

“Ini menjadi kesempatan untuk mendapatkan kembali daerah yang sangat dekat dengan hati kita untuk waktu lama karena adanya konflik dan peperangan,” kata Campbell.

Irak menghadapi masalah serius untuk melindungi warisan arkeologinya. Dari 12 ribu situs arkeologi yang terdaftar banyak diantaranya tidak dilindungi.

Dengan temuan ini diharapkan akan ada tambahan pemahaman modern tentang terbentuknnya negara pertama. Seperti diketahui Kota Ur dahulu dikenal sebagai sebuah pusat komersial yang ditemukan pada tahun 1920-an dan 1930-an.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif