Teknologi
Selasa, 9 Mei 2023 - 11:19 WIB

Awas, El Nino Menguat Bisa Picu Kekeringan Parah di Indonesia

Salma Permata Dewi  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Fenomena el nino. (bmkg.go.id)

Solopos.com, JAKARTA-El Nino yang akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang dapat memicu suhu global yang lebih tinggi. El Nino juga bisa memicu kekeringan parah di Indonesia dan negara lain.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingatkan tentang kemungkinan meningkatnya fenomena cuaca El Nino. El Nino yang akan berkembang dalam beberapa bulan mendatang dapat memicu suhu global yang lebih tinggi.

Advertisement

Dilansir dari Science Alert, fenomena cuaca ini kemungkinan akan memunculkan rekor panas baru. Organisasi Meteorologi Dunia PBB mengatakan bahwa perkiraan kemungkinan El Nino akan berkembang pada akhir Juli ada 60% dan kemungkinan terjadi pada akhir September ada 80%.

Wilfran Moufouma Okia, kepala divisi layanan prediksi iklim regional WMO mengatakan bahwa hal tersebut akan mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia.

Advertisement

Wilfran Moufouma Okia, kepala divisi layanan prediksi iklim regional WMO mengatakan bahwa hal tersebut akan mengubah pola cuaca dan iklim di seluruh dunia.

El Nino merupakan pola iklim alami yang biasanya dikaitkan dengan peningkatan panas di seluruh dunia dan kekeringan di beberapa bagian dunia dan hujan lebat di tempat lain.

El Nino terakhir kali terjadi pada 2018 hingga 2019. Pada 2020, dunia dilanda fenomena iklim La Nina yang sangat panjang.

Advertisement

Hal ini disampaikan oleh kepala WMO Petteri Taalas bahwa La Nina bertindak sebagai rem sementara pada kenaikan suhu global.

Menurut Petteri Taalas, sekarang dunia harus bersiap menghadapi perkembangan El Nino walaupun tidak ada indikasi kekuatan atau durasi El Nino yang menjulang. Sebelumnya, di antara 2014 dan 2016, kekuatan El Nino dianggap sebagai yang terkuat dengan konsekuensi yang mengerikan. ?WMO menunjukkan bahwa 2016 adalah tahun dengan suhu terhangat yang tercatat karena ‘pukulan ganda’ dari peristiwa El Niño yang sangat kuat dan pemanasan akibat gas rumah kaca yang disebabkan oleh manusia.

Oleh karena itu, efek El Nino pada suhu global yang biasanya terasa setahun setelah muncul, kali ini kemungkinan besar akan muncul efeknya pada 2024. WMO memperkirakan dalam dua tahun akan terjadi peningkatan suhu global yang serius. Fenomena El Nino juga diharapkan dapat memiliki beberapa efek positif, seperti membawa kelonggaran dari kekeringan di Afrika. Namun, hal ini juga bisa memicu peristiwa cuaca dan iklim yang lebih ekstrem.

Advertisement

Oleh karena itu, sistem peringatan dini yang efektif diperlukan untuk menjaga masyarakat tetap aman.? Pola iklim terjadi rata-rata setiap dua hingga tujuh tahun, dan biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan. Hal ini biasanya terkait dengan pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik tropis tengah dan timur.

Curah hujan yang meningkat biasanya terlihat di bagian selatan Amerika Selatan, Amerika Serikat bagian selatan, Tanduk Afrika, dan Asia Tengah.

Sementara itu, kekeringan parah dapat terjadi di Australia, Indonesia, dan sebagian Asia selatan. ?Selama musim panas di belahan bumi utara, air hangat El Niño juga dapat memicu badai di tengah dan timur Samudra Pasifik sekaligus menghambat formasi badai di Cekungan Atlantik.

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Warning! El Nino Picu Suhu Terpanas di Bumi Tahun 2024”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif