Teknologi
Senin, 29 Agustus 2022 - 21:47 WIB

Benarkah Perangkat Virtual Reality Berbahaya untuk Mata Penggunanya

Newswire  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perangkat teknologi Virtual Reality. (Telset.id)

Solopos.com, JAKARTA — Perangkat teknologi Virtual Reality atau VR membuat penggunanya seolah-olah berada di lokasi di mana foto atau video yang terlihat di VR.

Melalui perangkat VR, manusia masuk ke dunia virtual. Namun muncul pertanyaan apakah perangkat teknologi Virtual Reality berbahaya bagi mata penggunanya?

Advertisement

Dikutip dari Telset.id, seorang ahli kacamata senior dari Bupa Optical Australia, Karen Makin, menyatakan sudah ada bukti mengenai keterkaitan antara headset VR dengan permasalahan mata.

Karen Makin menjelaskan, memang masih butuh riset mendalam untuk mencari tahu secara pasti tentang dampak jangka panjang terkait penggunaan perangkat Virtual Reality oleh manusia.

Advertisement

Karen Makin menjelaskan, memang masih butuh riset mendalam untuk mencari tahu secara pasti tentang dampak jangka panjang terkait penggunaan perangkat Virtual Reality oleh manusia.

Masalah dengan headset VR berhubungan dengan syaraf mata tegang dan kering. Sejumlah ahli kesehatan mata menyebutnya sebagai refleks akomodasi-konvergensi.

Baca juga: Rekomendasi Handphone Rp2 Jutaan Untuk Main Game Online

Advertisement

“Jika Anda melihat layar komputer, smartphone, atau tablet, mata terkonvergensi sehingga bertemu di jarak sesungguhnya. Fokus mata di jarak itu baik dan setara,” ucapnya.

Berbeda, menurut Makin, di VR layar hanya sebagai jarak pendek. Sejauh ini, dampak menggunakan headset yang langsung terlihat adalah pengguna pusing dan ingin muntah.

Karenanya, produsen headset VR merekomendasikan agar pengguna tidak berlama-lama memakai dan beristirahat setiap 15 menit serta wajib sudah berusia di atas 12 tahun.

Advertisement

Baca juga: Google Gabungkan Aplikasi Duo dan Meet dalam Satu Platform

Ahli otoneurologi di Division of Vestibulan Disorder at Mass Eye and Ear, Adrian Priestol, menyebut bahwa orang-orang terdampak VR bernama motion sickness.

Karena, setiap orang punya tingkat kepekaan berbeda terhadap perangkat Virtual Reality. Disorientasi itu bisa membuat Anda merasa mual dan tidak stabil di bagian kaki.

Advertisement

Kendati demikian, pengembangan VR modern menjadikan motion sickness bukanlah masalah. Karena headset VR modern dan komputer menawarkan visual latensi sangat rendah.
Biasanya kurang dari 20 milidetik dari tempat Anda bergerak ke mata Anda melihat gerakan di VR.

Baca juga: Apa itu Jasa SS iPhone yang Viral di Tiktok, Bikin Penasaran

Pengembang menyarankan agar anak kecil tidak menggunakan headset VR. Saran tersebut datang pula dari sebagian besar asosiasi dokter mata. Mereka membeberkan alasannya.

Menurut mereka, hal itu bukan karena VR mempunyai sesuatu yang sangat berbahaya bagi mata. Cuma, anak-anak masih dalam masa perkembangan, termasuk untuk sistem visual.

Tentu tidak ada yang berharap mengalami dampak berbahaya gara-gara penggunaan headset VR. Namun, kalau ternyata mengalami masalah, Anda sebaiknya segera bersikap.

Paling utama adalah segera temui ahli medis setelah Anda menyadari ada sesuatu yang salah dengan pengelihatan. Jangan pernah menggunakannya dalam waktu terlalu lama.

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif