Teknologi
Jumat, 7 Januari 2022 - 18:21 WIB

Berwisata Sekaligus Jaga Alam, Coba Pakai Aplikasi Carbon Footprint

Bc  /  Danang Nur Ihsan  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Carbon Footprint Calculator

Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) berkolaborasi dengan Jejak.in meluncurkan apliksi Carbon Footprint Calculator dan Offsetting guna mewujudkan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) merupakan upaya Kemenparekraf dalam melakukan pengimbangan nilai emisi yang telah dihasilkan dengan menyerap jejak karbon demi membantu mencegah dampak buruknya pada iklim.

Advertisement

Kolaborasi ini bertujuan untuk menampilkan prototyping CFPC dalam rangka penguatan reputasi pariwisata menjelang Presidensi G20, kolaborasi platform aplikasi CFPC, sinergi inisiatif pelaku pariwisata di destinasi dalam rangka penerapan CFPC.

Selain itu juga untuk monitoring carbon-offset di destinasi menuju skema carbon trading di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Advertisement

Selain itu juga untuk monitoring carbon-offset di destinasi menuju skema carbon trading di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca Juga: 7 Desa Wisata Jateng Meraih Penghargaan ADWI 2021, 2 dari Soloraya!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, saat peluncuran Showcase Carbon Footprint Calculator dan Offsetting yang dilakukan secara virtual, Jumat (7/1/2022), berharap program Carbon Footprint Calculator dapat meningkatkan nilai reputasi dan kepercayaan publik pada sektor pariwisata serta menguatkan gerakan climate friendly tourism.

Advertisement

Sandiaga menjelaskan menurut data, industri pariwisata secara global menyumbang delapan persen dari emisi karbon dunia. Oleh karena itu, ia mengajak wisatawan untuk memperhatikan jejak karbon (carbon footprint) saat berwisata demi pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.

Baca Juga: Selamat! Desa Wisata Sangiran Sragen Raih Penghargaan Kategori Homestay

“Keberlanjutan ekonomi dan kelestarian budaya dan keberlanjutan lingkungan itu adalah satu kaitan nada, dan ini sesuai dengan tren pariwisata personalized, customized, localize, dan smallers impact,” ujarnya.

Advertisement

CEO Jejak.in, Arfan Arlanda, menyampaikan bangga dengan inisiatif Kemenparekraf untuk menjalankan pariwisata yang ramah lingkungan. Ia berharap program ini secara signifikan mendukung perubahan iklim dan capaian target emisi di Indonesia.

“Semoga inisiatif yang luar biasa ini tidak berhenti sampai di sini, dan bisa diimplementasi ke seluruh industri pariwisata, di sektor swasta sebagai pelaku ekonomi langsung sehingga memberikan dampak yang sangat besar untuk di Indonesia,” ujarnya.

Program Carbon Footprint Calculator (CFPC) dapat diakses pada indonesia.travel page. Pada fase awal, Kemenparekraf mengajak masyarakat untuk menyerap jejak karbon dengan menambah jumlah pohon di lingkungan sekitar.

Advertisement

Baca Juga: Ini Untungnya Jika Karanganyar Jadi Kabupaten Kreatif

Di fase ini, pohon yang terkumpul akan ditanam di Kawasan Ekowisata Mangrove Pantai Indah Kapuk, DKI Jakarta; Konservasi Mangrove Pesisir Bedono, Demak, Jawa; dan Konservasi Laskar Taman Nasional Mangrove Park Bontang, Kalimantan Timur.

Nantinya, pohon yang telah terkumpul dan ditanam akan dijaga melalui proses pemantauan yang dilakukan oleh Mitra Konservasi Kemenparekraf dan Jejak.in, yaitu LindungiHutan di kawasan konservasi yang disepakati bersama.

Pemantauan pada penanaman dan pertumbuhan pohon akan dilakukan secara berkala dengan menggunakan sistem pelaporan dari Jejak.in yang dapat diakses kapan saja.

Turut mendampingi Menparekraf, Wakil Menteri Kemenparekraf/Baparekraf, Angela Tanoesoedibjo; Sekretaris Kemenparekraf/ Sekretaris Utama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; Staf Ahli Menparekraf Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi, Fransiskus Xaverius Teguh; dan pejabat di lingkungan Kemenparekraf.

Baca Juga: Gibran dan Sandiaga Uno Mesra di Acara Apresiasi Kreasi Indonesia

Turut hadir Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenko Kemaritiman dan Investasi, Odo RM Manuhutu; Dewan Kepariwisataan Berkelanjutan Indonesia, David Makes; Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian LHK, Laksmi Dhewanthi; serta Chief of Public Policy and Government Relations at GO To Group, Shinto Nugroho.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif