Teknologi
Sabtu, 5 Maret 2016 - 05:30 WIB

BISNIS STARTUP : 8 Startup Indonesia Dapat Bimbingan Langsung Google

Redaksi Solopos.com  /  Haryo Prabancono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - 8 Startup Dibimbing Langsung Google (Liputan6)

Bisnis startup kali ini tentang delapan startup Indonesia yang mendapat bimbingan langsung dari Google.

Solopos.com, JAKARTA — Sebanyak 24 perusahaan rintisan atau startup dari Indonesia, India, dan Brasil terbang ke markas Google. Di sana mereka ambil bagian di program Launchpad Accelerator yang diselenggarakan Google pada bulan lalu.

Advertisement

Beberapa startup dari Indonesia yang turut serta di program tersebut di antaranya Jojonomic, Kakatu, HarukaEdu, Setipe, Kerjabilitas, Kurio, eFishery, dan Seekmi.

“Tim saya punya fokus khusus terhadap startup. Saya ingin kembali mengingatkan saja, kami berkomitmen untuk melatih 100.000 pengembang di Indonesia hingga 2020 mendatang,” ujar Developer Relations Program Manager, Erica Hanson, seperti dikutip dari Liputan6.com, Jumat (4/3/2016).

Advertisement

“Tim saya punya fokus khusus terhadap startup. Saya ingin kembali mengingatkan saja, kami berkomitmen untuk melatih 100.000 pengembang di Indonesia hingga 2020 mendatang,” ujar Developer Relations Program Manager, Erica Hanson, seperti dikutip dari Liputan6.com, Jumat (4/3/2016).

Untuk diketahui, sebelumnya dalam pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan CEO Google Sundar Pichai di Mountain View, California, Google memang telah mengumumkan rencana untuk membantu melatih 100.000 pengembang hingga 2020 nanti.

Dalam salah satu sesi, para perwakilan startup tersebut menceritakan pelajaran paling berharga yang mereka dapat saat menjalani mentoring di Mountain View.

Advertisement

Sementara itu, CEO dan Co-founder Kerjabilitas, Ruby Emir, startup yang menjadi penghubung penyandang disabilitas pencari kerja dengan penyedia kerja, menuturkan berangkat dari LSM, sehingga tahu lapangan, tapi minim pengetahuan di bidang produk. Jadi, program ini betul-betul berharga baginya dalam membuat aplikasi.

Selain mentoring dan resources, para startup tersebut juga mendapat dana masing-masing senilai US$ 50.000 atau Rp658 juta. Saat ditanya terkait peruntukan dana tersebut, Erica Hanson memaparkan bahwa hal itu dikembalikan ke startup yang bersangkutan. “Terserah untuk apa. Tergantung pada mereka mau menggunakan untuk apa,” jelas Erica.

Menanggapi hal ini, , founder dan CEO Kurio, startup dengan produk aplikasi berita pintar, David Wayne Ika mengemukakan, apabila mau pakai kebanyakan untuk Google untuk digunakan di marketing. Kalau yang lain mungkin mungkin mau gunakan untuk meningkatkan user experience dan user interface.

Advertisement

Selama empat tahun ke depan, Google akan menjalin hubungan kerja sama yang erat dengan mitra di seluruh Indonesia melalui tiga upaya utama untuk mencapai jumlah 100.000 startup tersebut.

Pertama, Google akan bermitra dengan perguruan tinggi untuk menjangkau mahasiswa ilmu komputer di tahun terakhir mereka dan menerapkan kurikulum selama satu semester mengenai cara mengembangkan aplikasi Android yang berkualitas tinggi.

Kedua, Google tengah menerjemahkan semua kursus Udacity terpenting ke bahasa Indonesia untuk menjangkau siapa saja yang ingin mewujudkan ide membuat aplikasi. Kursus ini diajar oleh instruktur ahli dari tim Developer Relations Google dan dapat diakses gratis dari mana saja di perangkat apa saja.

Advertisement

Konten yang diterjemahkan ini diharapkan akan mempermudah calon pengembang di Indonesia untuk mulai berkarya. Ketiga, Google akan memperpanjang sesi komunitas studi kami yang telah sukses, dikenal dengan nama Indonesia Android Academy.

Ini adalah kelompok belajar yang lebih intensif dan dipimpin oleh fasilitator yang juga menyediakan bimbingan bagi pengembang pada semua tingkatan. Kelompok ini akan didirikan di lima kota seperti Bandung, Jakarta, Semarang, Surabaya, dan Yogyakarta untuk menjangkau masyarakat seluas mungkin.

Di sisi lain, seperti dikutip dari Okezone, Jumat, founder eFishery, Ihsan, mengungkap startupnya dibangun setelah riset. Hal serupa juga diungkapkan Nayoko Wicaksono, CEO Seekmi yang menambahkan, riset dan tanya sebanyak banyaknya ke developer lain yang mungkin mirip itu penting. Karena startup itu selalu penuh dengan masalah. Tanya terus apalagi ke startup yang mirip mungkin mereka punya derita yang sama, lalu cari tahu penyelesaian mereka.

Google akan menerima 100.000 developer dalam periode 2015-2020. Batch yang saat ini sedang buka paling lambat hingga 31 Januari 2016. Developer yang diterima tak hanya mendapat pendanaan, namun juga bootcamp di kantor pusat Google secara gratis, pembinaan selama enam bulan, dan akses ke peralatan, sumber daya Google dan publikasi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif