SOLOPOS.COM - Air terjun di area penyambutan kepala negara anggota KTT ke-43 ASEAN. (Indonesia.go.id)

Solopos.com, JAKARTA – Di area penyambutan tamu pemimpin negara peserta KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, ada sebuah air terjun buatan. Bagaimana cerita di balik miniatur air terjun tersebut? Berikut ini penjelasannya.

Sebuah instalasi tebing dan air terjun setinggi 9 meter di tengah hutan terlihat menjulang di ruang penyambutan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dipadu dengan layar besar multimedia yang menampilkan siluet Istana Presiden di Ibu Kota Nusantara, area penyambutan ini mensimulasikan pengalaman kembali ke alam dengan lokasi di Ibu Kota Nusantara. Presiden RI Joko Widodo dan Ibu Iriana menyambut tamu di sisi bawah tebing tersebut.

Kehadiran tebing dan air terjun itu berhasil menjadi pusat perhatian para kepala negara ASEAN di tempat penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN. Bahkan Ibu Negara Filipina Louise Araneta Marcos sempat mengacungkan dua jempol, seraya tersenyum, saat melangkah memasuki JCC.

Dekorasi area “selamat datang” itu dilengkapi air terjun, danau buatan, jembatan, dan hutan yang dihuni berbagai jenis bunga serta tanaman. Suara gemericik air yang ditingkahi kicau burung semakin mengentalkan suasana alam. Tamu yang hadir dijamin lupa bahwa dia sedang ada di tengah Kota Jakarta.

“Ketika saya diminta menghadirkan air terjun di dalam ruangan, untuk KTT ASEAN, saya tidak bisa bilang tidak. Ini soal nasionalisme, soal merah putih. Saya bersyukur dipercaya membuat sesuatu untuk negara,” kata Seniman Pemilik X-Set Studio Suparman Putra Surya kepada Tim Komunikasi dan Media KTT ke-43 ASEAN, Rabu (6/9/2023), dikutip dari laman Indonesia.go.id.

Suparman adalah seniman yang mengerjakan tebing air terjun tersebut, berkolaborasi dengan Dina Touwani sebagai dekorator.

Selama tiga pekan, Suparman dan tim mengerjakan instalasi tebing air terjun di studio miliknya di Cibubur. Instalasi tersebut lalu dirakit dan diangkut ke JCC. Material yang digunakan adalah fiber. Bunga dan tanaman ditambahkan oleh dekorator.

“Memindahkan air terjun ke dalam ruangan tentu tidak mudah. Saya membuat danau kecil di sekitar air terjun supaya perputaran air berjalan baik dan tidak terjadi rembes atau bahkan bocor ke lantai JCC,” kata Suparman. Ia memang ahli membuat dekorasi tema alam di dalam ruang. Karyanya sering menghiasi berbagai acara nasional dan internasional.

Untuk acara di JCC kali ini, Suparman menyiapkan empat pompa air yang beroperasi 24 jam. Pompa menyedot air dari danau buatan, mendorongnya ke puncak tebing. Air lalu mengalir kembali ke bawah. Agar mencegah tebing bocor, juga ketika membuat danau, Suparman menyiapkan instalasi berbahan PVC yang diperkuat tiga lapis membran.

Danau itu sendiri berukuran 15 meter x 20 meter, membentang hingga di bawah karpet merah yang dilewati para kepala negara.

“Jadi, di bawah karpet itu sebenarnya ada air danau, Bapak Presiden Jokowi saat menyambut para kepala negara juga berdiri di atas danau. Itulah mengapa jalan menuju air terjun agar sedikit menanjak,” katanya.

Suparman mengatakan, tantangan terbesar saat membuat danau dan tebing air terjun adalah menghitung dengan cermat beban air, volume air, perputaran air, dan dampaknya ketika dibawa ke Gedung JCC. “Gedung itu tidak didesain untuk menampung air dalam jumlah banyak,” tambahnya.

Lebih dari seratus orang membantu Suparman menyiapkan segala keperluan dalam pembuatan danau, tebing, dan air terjun, kemudian menghiasnya di sekitar komplek Gelora Bung Karno (GBK). Ia juga melibatkan dekorator dari berbagai daerah untuk menyediakan batu-batuan.

Elwin Mok, selaku Visual Creative Consultant KTT ASEAN 2023 mengatakan dalam konsep mendesain pengalaman, area penyambutan memang menjadi salah satu titik penting. Area itulah yang menjadi pengalaman pertama bagi para tamu undangan dalam berkegiatan di Indonesia.

“Di titik inilah, keunikan dan suasana batin dapat mulai dibangun, yang diharapkan membawa dampak positif bagi keseluruhan penyelenggaraan KTT,” kata Elwin.

Menurut Elwin, area penyambutan pada KTT ke-43 ASEAN kali ini menghadirkan nuansa alam Indonesia yang mencerminkan Indonesia dan ASEAN. Tentu semua sesuai tema “ASEAN Matters: Epicentrum of Growth”.

ASEAN menjadi pusat pertumbuhan dunia yang terus berkomitmen menjaga kelestarian alam dan keseimbangan ekosistem demi masa depan dunia yang lebih baik. Eratnya kerja sama antarnegara ASEAN seakan menjadi mata air yang akan terus-menerus menyuburkan pertumbuhan dunia. Tebing dan air terjun karya Suparman membuatnya sempurna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya