SOLOPOS.COM - Exynos 1380. (Samsung Semiconductor)

Solopos.com, SOLO-Ada sejumlah chipset yang setara Exynos 1380 keluaran Samsung yang dirilis pada Maret 2023 bersamaan dengan Exynos 1330. Berikut ini ulasannya di info gadget.

Bukan hanya kedatangannya yang tiba-tiba yang bikin kaget, tapi juga kemampuannya. Pasalnya Exynos 1380 benar-benar dirancang untuk memboyong fitur-fitur flagship ke smartphone yang lebih terjangkau.  Bagaimana tidak? Ia mendukung resolusi kamera utama hingga 200 MP. Ini jelas peningkatan cukup drastis ketimbang pendahulunya (Exynos 1280) yang hanya mendukung sampai 108 MP.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

Adapun pada dukungan display-nya, Exynos 1380 juga sanggup menunjang layar beresolusi Full HD+ pada refresh rate 144 Hz.  Telepon pintar kelas menengah dengan refresh rate 144 Hz sendiri sudah pernah diwujudkan pada Xiaomi 10T dengan SoC Snapdragon 865.

Samsung tidak bisa sepenuhnya bernapas lega, karena ada sejumlah chipset yang setara dengan Exynos 1380 ini. Berikut ini ulasannya seperti dikutip dari berbagai sumber pada Kamis (23/3/2023):

1. Snapdragon 855

Exynos 1380 bisa setara dengan chipset flagship ternama dari Qualcomm? Ya, Snapdragon 855 adalah SoC yang dibicarakan, sering digunakan pada mayoritas flagship yang keluar di tahun 2019.  Di dalam chipset Qualcomm ini, terdapat konfigurasi prosesor delapan inti yang juga mengandalkan prime core guna mendongkrak performa lebih tinggi lagi. Ini tentu memberi advantage lebih ketimbang Exynos 1380 yang hanya andalkan klaster high performance untuk aktivitas berat.

Rincian spesifikasi prosesor pada Snapdragon 855 adalah sebagai berikut: satu unit prima core Cortex A76 dengan clock 2.84 GHz, tiga inti big core Cortex A76 berkekuatan 2.42 GHz, dan terakhir adalah empat unit Cortex A55 di frekuensi 1.8 GHz. Semua inti tersebut bahu-membahu untuk menyeimbangkan antara performa tinggi saat bermain gim, serta menjaga baterai tetap awet ketika melakukan aktivitas yang lebih ringan (dengan cara mengerahkan little core untuk melakukan tugasnya).

Skor AnTuTu v9 pada Snapdragon 855 kian membuktikan kesetaraannya dengan Exynos 1380, lantaran sama-sama meraih angka 500.000. Lebih tepatnya, SoC ini dapatkan skor 523.438 poin yang hanya 3% lebih tinggi.  Kalau bicara performa riilnya, besar kemungkinan Snapdragon 855 akan kalah saing. Bukan karena tidak mampu berikan frame rate yang kencang, namun karena fabrikasinya yang lebih besar membuatnya tidak sebaik Exynos 1380 dalam hal sustainability.

2. Snapdragon 7 Gen 1

Snapdragon 7 Gen 1 memang bukan SoC flagship,  namun produk ini merupakan chipset yang setara dengan Exynos 1380. Keduanya merupakan chipset modern masa kini yang diperuntukkan pada kelas mid-range.

Dikutip dari carisinyal.com pada Kamis (23/3/2023), Snapdragon 7 Gen 1 juga disinyalir dapat membawakan kualitas SoC flagship ke kelas menengah. Ini sungguh terlihat pada besaran ukuran transistor yang dimilikinya. Ya, Snapdragon 7 Gen 1 diciptakan dengan manufaktur 4 nm oleh Samsung, sehingga membuat efisiensi dayanya setara dengan SoC flagship.

Di dalamnya pun sudah disediakan konfigurasi prosesor delapan unit yang lengkap, seperti unit Cortex A710 prime core berkekuatan 2.4 GHz, tiga inti performa tinggi Cortex A70 dengan clock speed 2.36 GHz, serta empat unit efisiensi Cortex A510 berkekuatan 1.8 GHz. Lalu sebagai kartu pengolah grafisnya, gunakan Adreno 644.

Berkat kartu pengolah grafis yang berkinerja tersebut, chipset mampu mendukung resolusi layar Full HD+ sekaligus dengan refresh rate 144 Hz. Bahkan ia juga sanggup berikan standar rentang dinamis HDR10, HLG, dan HDR10+.  Sementara pada sisi pengolahan imaging, menggunakan Spectra Triple ISP yang mendukung single camera hingga resolusi 200 MP. perekaman video 4K di 30 FPS, serta mendukung video recording 10-bit HDR.

Snapdragon 7 Gen 1 juga dilengkapi dengan modem internal 5G/LTE X62 dengan kecepatan unduhan 5G hingga 4,4 Gb per detik dan kecepatan unggahan 5G hingga 1,6 Gb per detik. Fitur konektivitas lainnya meliputi chip modem FastConnect 6700 yang mendukung WiFi 6E, Bluetooth 5.2, serta USB 3.1.

Untuk semakin membuktikan kalau Snapdragon 7 Gen 1 ini penuh dengan fitur flagship, lihat saja pada dukungan memorinya. Soalnya, chipset sudah mendukung RAM LPDDR5 pada frekuensi 3200 MHz serta storage berjenis UFS 3.1.

Ketimbang Exynos 1380, Snapdragon 7 Gen 1 lebih unggul karena mendukung kapasitas RAM maksimal di angka 16 GB (alih-alih hanya 8 GB pada Exynos 1380).

3. Dimensity 1080

MediaTek Dimensity 1080 kali pertama dipopulerkan oleh realme 10 Pro Plus dan juga Redmi Note 12 Pro. Dimensity 1080 yang dirilis pada akhir tahun 2022 ini memiliki kesamaan konfigurasi prosesor dengan Exynos 1380. Bahkan jenis mikroaristektur yang digunakannya pun sama, yakni Cortex A78 sebagai inti high performance (big core) serta Cortex A55 sebagai klaster hemat daya (little core).

Perbedaan terletak pada formasi intinya. Dimensity 1080 gunakan dua unit big core dan enam inti hemat daya. Berbeda dengan Exynos 1380 yang membawakan formasi 4+4.  Kemudian, Cortex A78 pada Dimensity 1080 juga meraih besaran clock speed lebih tinggi yaitu 2.6 GHz. Satu hal yang membuat Dimensity 1080 kalah saing adalah ukuran transistor yang hanya 6 nm, sedikit lebih kalah dibandingkan Exynos 1380 dengan ukuran 5 nm.

Jenis GPU yang digunakannya pun sama-sama Mali G68, namun versi yang menyertai Dimensity 1080 memiliki sebanyak 4 execution unit. Bukan sebanyak 5 buah seperti GPU pada Exynos 1380.

Diketahui bahwa hasil skor benchmark Dimensity 1080 juga tidak begitu berbeda, bahkan basically sama yaitu 529.867 poin (hanya beda 4% dibanding Exynos 1380 dengan skor 507.363 poin). Pun dengan pengujian Geekbench 5, Dimensity 1080 meraih angka 812 poin (single core) dan 2284 poin (multi-core). Ia lebih unggul 5% pada sisi single core namun kalah dengan Exynos 1380 sebanyak 13% dalam hal multi-core.

4. Dimensity 920

Chipset Dimensity 920 besutan MediaTek ini merupakan salah satu chipset yang setara dengan Exynos 1380. SoC mid-range ini andalan sebelum adanya Dimensity 1080. Pasalnya, chipset ini digunakan pada realme 9 Pro+ yang merupakan generasi pendahulu dari realme 10 Pro+ (Dimensity 1080).

Selain HP realme tersebut, Dimensity 920 juga turut mengotaki ponsel keluaran 2022 lainnya seperti Infinix Zero Ultra dan vivo V23 5G. Bahkan SoC ini juga sudah digunakan ponsel keluaran 2021 yaitu Redmi Note 11 Pro+ dan Redmi Note 11 Pro (versi Cina).

Meski jadi pendahulu Dimensity 1080, tapi beberapa spesifikasi dan performanya secara keseluruhan tetap sama. Alasan utama mengapa MediaTek membuat Dimensity 1080 adalah karena ia menunjang kamera 200 MP, sedangkan Dimensity 920 hanya mentok di 108 MP.

Jenis mikroarsitektur pada Dimensity 920 juga tidak berbeda dengan Dimensity 1080 maupun Exnos 1380, yaitu Cortex A78 dan Cortex A55. Bedanya, chipset ini berada pada formasi 2+6 serta memiliki clock speed hingga 2.5 GHz saja (Exynos 1380 punya clock 2.4 GHz dan Dimensity 1080 berada di angka 2.6 GHz).

Seperti pada Dimensity 1080, chipset Dimensity 920 juga memiliki fabrikasi 6 nm yang tidak lebih unggul dari Exynos 1380 (5 nm). Pada kartu pengolahan grafis, Dimensity 920 memiliki Mali G68 yang sama seperti Exynos 1380. Namun dengan jumlah execution unit lebih sedikit (4 vs. 5).
Perbedaan skor hasil benchmark AnTuTu v9 pada Dimensity 920 hanya terpaut 1% lebih rendah dibandingkan Exynos 1380, yakni 507.363 poin vs. 501.402 poin. Sementara pada Geekbench 5, skor yang didapat Dimensity 920 adalah 806 poin (single core) dan 2286 poin (multi-core). Cukup setara dengan Exynos 1380 (776 poin dan 2587 poin).

5. Kirin 990 5G

Chipset Kirin 990 5G, seperti namanya, adalah sebuah peningkatan dari Kirin 990 yang masih pakai jaringan 4G. Anda bisa menemukan Kirin 990 5G ini pada sejumlah smartphone milik Huawei, yakni Huawei P40, P40 Pro , dan juga P40 Pro+.  Kirin 990 5G merupakan salah satu pesaing dari Snapdragon 865, kendati kemampuan performanya masih belum sanggup kalahkan SoC besutan Qualcomm tersebut.



Pada manufakturnya, Kirin 990 5G yang dirilis pada tahun 2019 ini menggunakan fabrikasi 7 nm+ EUV oleh TSMC. Chipset HiSilicon ini menggunakan struktur prosesor delapan inti yang terdiri atas tiga klaster berbeda.

Klaster pertamanya memiliki dua unit prime core berupa Cortex A76 dengan kecepatan 2.86 GHz. Sementara itu, klaster keduanya hadirkan dua inti high performance dalam bentuk Cortex A76 yang memiliki clock 2.36 GHz. Baru pada klaster ketiganya, andalkan empat inti hemat daya Cortex A55 yang berjalan pada frekuensi 1.95 GHz.  Melihat dari mikroarsitektur yang digunakan, Cortex A76 di Kirin 990 5G memang kalah dibanding Cortex A78 pada Exynos 1380. Akan tetapi, clock speed Kirin 990 5G lebih unggul di angka 2.86 GHz, dibanding Exynos 1380 dengan clock 2.4 GHz.

Meski sama-sama berada dalam arsitektur ARM v8.2-A, namun Exynos 1380 punya efisiensi daya lebih unggul dengan fabrikasi 5 nm alih-alih 7 nm+. Keunggulan Exynos 1380 juga terlihat dari clock speed GPU Mali G68 yang sebesar 950 MHz. Beda dengan Mali G76 yang dipamerkan Kirin 990 5G, punya clock speed 700 MHz saja.

Tapi karena Kirin 990 5G adalah chipset flagship, keberadaan Mali G76 miliknya membuat SoC ini eligible terhadap penggunaan fitur virtual background pada aplikasi Zoom. Sisi memorinya hanya mendukung RAM LPDDR4X dengan frekuensi 2133 MHz dan kecepatan bandwidth maksimal di angka 34.1 Gb per detik.

Terpaut tiga tahun, Kirin 990 5G kini memiliki performa yang terbilang setara dengan Exynos 1380. Terlihat dari skor benchmark AnTuTu v9 pada Kirin 990 5G yang sebesar 581 ribuan, alias sekitar 15% lebih baik dari Exynos 1380 di skor 507 ribuan.

Kemudian pada Geekbench 5, Kirin 990 5G meraih skor 764 poin pada single core dan 3069 poin pada multi-core. Kemajuan teknologi seiring berkembangnya zaman membuat Exynos 1380 yang dikhususkan untuk mid-range, bisa menyusul kehebatan SoC flagship yang diluncurkan tiga tahun sebelumnya.

6. Snapdragon 778G

Snapdragon 778G ini merupakan chipset kelas menengah yang setara dengan Exynos 1380 dan cukup populer.  Beberapa smartphone yang menggunakannya banyak menuai pujian sana-sini karena performanya yang memukau, seperti POCO X5 Pro, Xiaomi 12 Lite, dan Samsung Galaxy A52s 5G.

Snapdragon 778G yang diluncurkan pada Mei 2021 ini diciptakan melalui fabrikasi 6 nm dari TSMC, sehingga wajar jika efisiensi dayanya pun tergolong tinggi. Chipset yang jadi incaran gamer untuk memainkan Genshin Impact ini mengandalkan delapan inti prosesor di dalamnya.

Kedelapan inti tersebut ialah satu unit prime core Kryo 670 Prime berkekuatan 2.4 GHz, tiga unit high performance Kryo 670 Gold dengan clock 2.2 GHz, serta empat inti hemat daya Kryo 670 Silver pada kecepatan 1.9 GHz.

Jenis mikroarsitektur yang dijadikan dasar bagi Kryo 670 Prime dan Gold adalah Cortex A78, sementara Kryo 670 Silver-nya berbasiskan Cortex A55. Oh ya, terdapat juga kartu pengolah grafis (GPU) berupa Adreno 642L, mampu berlari di frekuensi 490 MHz dan diklaim 40% lebih powerful dibanding Adreno 620.

Adapun untuk dukungannya terhadap aktivitas multimedia dan sektor display, Snapdragon 778G hadirkan dukungan sensor hingga resolusi maksimal di 192 MP, mampu rekam video 4K di 60 FPS, serta mendukung layar beresolusi Full HD+ dan refresh rate 144 Hz sekaligus.

Seperti yang bisa diduga, Exynos 1380 dan Snapdragon 778G memang punya skor benchmark AnTuTu v9 yang mirip-mirip, yakni 507.363 poin vs. 528.078 poin.  Perbandingan skor Geekbench 5 keduanya juga nyaris sama. Sementara Snapdragon 778G dapatkan skor 772 poin pada single core dan 2804 poin pada multi-core, Exynos 1380 meraih skor 776 poin di single core dan 2587 poin pada multi-core.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya