Teknologi
Rabu, 17 Januari 2024 - 20:30 WIB

CISSReC: 22.500 Data Kredensial Pelanggan KAI Bocor

Crysania Suhartanto  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi peretas. (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA – Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC menemukan data penumpang PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang bocor mencapai lebih dari 22.500 data kredensial.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan selain 22.500 data kredensial pelanggan KAI, ditemukan juga 82 kredensial karyawan KAI, dan 50 kredensial karyawan yang bermitra dengan KAI. Diketahui, kredensial dapat didefinisikan sebagai dokumen, objek, atau struktur data apa pun yang menjamin identitas seseorang.

Advertisement

“Data kredensial tersebut didapatkan dari sekitar 3.300 url yang menjadi permukaan serangan external dari situs PT KAI tersebut,” ujar Pratama kepada Bisnis, Selasa (16/1/2024). Lebih lanjut, Pratama mengatakan investigasi yang dilakukan pihaknya juga menemukan peretasan yang dialami KAI dilakukan oleh gang ransomware bernama Stormous, sekitar sepekan sebelum informasi peretasan menyebar.

Adapun Stormous mendapatkan akses melalui VPN dari beberapa kredensial dari karyawan KAI. Kredensial karyawan tersebut diduga didapatkan melalui metode phising, social engineering, atau membeli kredensial dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers.

Advertisement

Adapun Stormous mendapatkan akses melalui VPN dari beberapa kredensial dari karyawan KAI. Kredensial karyawan tersebut diduga didapatkan melalui metode phising, social engineering, atau membeli kredensial dari peretas lain yang menggunakan malware log stealers.

Setelah berhasil masuk, Stormous berhasil mengakses dasbor dari beberapa sistem KAI dan mengunduh data yang berada di dalam dashboard tersebut.

Sebenarnya, kata Pratama, PT KAI sudah menyadari adanya serangan tersebut dan melakukan beberapa mitigasi seperti menghapus dan menonaktifkan portal VPN di situs PT KAI.  Namun, Pratama melihat upaya tersebut terlambat karena tindakan tersebut diambil ketika Stormous sudah hampir sepekan berada di sistem dan berhasil mengunduh data di sistem.

Advertisement

Namun, sebelumnya KAI juga harus memperbaiki portal atau data kredensial karyawan yang diketahui bocor tersebut. Lebih lanjut, Pratama juga mengusulkan para karyawan KAI ataupun semua lembaga pemerintah diberikan pelatihan terkait keamanan siber. Hal ini dikarenakan banyaknya serangan siber yang berawal dari diretasnya komputer ataupun laptop karena serangan phising. “Meskipun sistem keamanan siber yang dimiliki oleh lembaga sudah menggunakan sistem yang paling mutakhir dan paling canggih namun edukasi terhadap karyawan serta keamanan siber dari perangkat kerja kurang, maka secara keseluruhan sistem keamanan suatu lembaga akan dianggap kurang kuat dan atau kurang mumpuni,” ujar Pratama.

Upaya ini harus segera dilakukan oleh KAI, terutama perusahaan saat ini memang sedang gencar-gencarnya mengimplementasikan sistem face recognition pada sistem ticketing dan boarding.

Sebagai informasi, data PT KAI dikabarkan bocor karena serangan ransomware. Disebutkan, peretas sudah memasuki server KAI selama lebih dari sepekan. Data yang disebut bocor meliputi data pribadi karyawan, penumpang, hingga data lain terkait perkeretaapian Indonesia. Namun, tidak disebutkan jumlah data yang dibobol.

Advertisement

Dikutip dari akun X @TodayCyberNews, peretas meminta pemerintah untuk memberikan tebusan untuk mengambil kembali data KAI sebesar 11,69 bitcoin atau sekitar Rp7,7 miliar (berdasarkan harga Bitcoin pada 15 Januari 2024 pukul 19.45 seharga Rp663.704.486/BTC). Adapun peretas masih menunggu uang tebusan kurang dari 15 hari, sebelum data disebarkan ke publik. Sejauh ini KAI masih melakukan penelusuran atas dugaan kebocoran data tersebut.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “CISSReC Sebut Sekitar 22.500 Data Kredensial Penumpang KAI Bocor”

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif