SOLOPOS.COM - Ilustrasi perceraian (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Media sosial akibatkan meningkatnya perceraian di Tiongkok.

Solopos.com, SOLO – Salah satu penyebab banyaknya perceraian di Tongkok dikarenakan media sosial. Hal tersebut berdasarkan laporan kantor hukum setempat.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seperti dilansir Anhui News, Minggu (5/7/2015), angka perceraian di Tiongkok terus meningkat sejak 1970-an. Hal tersebut seiring meningkatnya penggunaan media sosial. Apalagi di Tiongkok juga ada media sosial khusus bernama Weibo.

Pada 2010 angka perceraian di Tiongkok mencapai 2,6 juta pasangan. Angka itu meningkat menjadi 3,6 juta pasangan pada 2014. Itu artinya angka perceraian di Tiongkok meningkat secara signifikan sejak 10 tahun terakhir.

Sebuah laporan kantor hukum Shuangli di Beijing menyebut 9 dari 10 perceraian diakibatkan pertengkaran yang dipicu oleh media sosial. Salah seorang pengacar di kantor hukum, Shuangli, Liu Lin, mengatakan pasangan yang intesitas obrolan di dunia mayanya lebih banyak ketimbang di dunia nyata memiliki risiko bercerai.

“Saya tidak pernah berpikir teknologi bisa memecah sebuah pernikahan. Tetapi saya sering menangani kasus perceraian yang dipicu oleh layanan pesan digital dan kasus-kasus lain yang sejenis,” ujar Liu Lin.

Pertumbuhan media sosial yang pesat memang membuat komunikasi lebih mudah. Namun dapat mengurangi jumlah waktu untuk tatap muka. “Jika seorang ibu rumah tangga menggunakan layanan pesan digital siang dan malam dapat menciptakan ketidak cocokan dengan pasangannyya dan membuat mereka berhenti komunikasi, imbuh Liu Lin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya