SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

 

Harianjogja.com, LONDON — Tak hanya digunakan untuk sarana komunikasi dan pesan, Twitter juga banyak digunakan orang untuk menyampaikan aspirasi dan bahkan dimanfaatkan untuk mengorganisir protes di negara-negara tertindas.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Untuk mengetahui asal mula dan bagaimana sebuah pesan dapat menyebar secara luas, Twitter memberikan dana sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp121 miliar kepada Massachusetts Institute of Technology (MIT) guna meneliti hal tersebut dan membangun laboratorium ‘Laboratory of Social Machines’.

Selama lima tahun ke depan, peneliti MIT akan menganalisis sebagian besar konten yang ada pada Twitter, Reddit, dan forum online lainnya guna membangun alat komunikasi baru untuk jurnalis, ahli kebijakan, dan peneliti yang dapat digunakan untuk mengungkap pola-pola baru dan tren.

Liputan6.com yang mengutip laman Daily Mail, Sabtu (4/10/2014) melaporkan, di Laboratory of Social Machines para ilmuwan akan mengakses data dari Gnip, sebuah website milik Twitter yang menyimpan semua database kicauan para pengguna Twitter.

“Twitter memiliki peran khusus untuk bermain dalam konsep perubahan sosial,” kata profesor MIT Media Lab, Dep Roy. Ia berharap melalui penelitian ini timnya dapat memahami seberapa jauh pengaruh dari pesan online, asal-usul rumor, opini, dan ide-ide yang beredar di Twitter.

Sementara CEO Twitter Dick Costolo mengatakan, melalui penelitian ini pihaknya dapat lebih memahami peran Twitter dan platform lainnya dalam berkomunikasi, efek dari komunikasi yang cepat, dan menerapkan temuan tersebut kepada isu-isu sosial yang kompleks.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya