SOLOPOS.COM - Ilustrasi Facebook (Engadget)
Solopos.com, SOLO – Facebook telah menghapus jaringan akun yang berhubungan dengan perusahaan pemasaran yang mendorong kampanye antivaksin Covid-19.
Dalam kampanye tersebut, perusahaan juga telah merekrut beberapa influencer berbayar untuk ikut serta menyebarluaskan pesan, namun sebagian besar gagal. Dikutip dari Endgadget, Jumat (13/8/2021), menurut Facebook, jaringan tersebut berasal dari Rusia tetapi memiliki keterkaitan dengan Fazze, anak perusahaan pemasaran yang terdaftar di Inggris namun beroperasi di Rusia.
Target utama yang menjadi sasaran oleh akun-akun ini adalah India dan Amerika Latin, juga Amerika Serikat yang masuk dalam target tingkat jauh lebih rendah. Selain itu, Facebook mengatakan jika kampanye ini datang dalam dua gelombang yang berbeda.
Baca Juga : Google Pixel 5A Dirilis Akhir Agustus Ini di AS dan Jepang
“Pertama, pada November dan Desember 2020, jaringan memposting meme dan komentar yang mengklaim bahwa vaksin AstraZeneca Covid-19 akan mengubah manusia menjadi simpanse,” tulis perusahaan itu dalam sebuah laporan. Lima bulan kemudian, pada Mei 2021, ia mempertanyakan keamanan vaksin Pfizer dengan memposting dokumen AstraZeneca yang diduga diretas dan bocor.”
Facebook tidak berspekulasi tentang siapa yang mempekerjakan Fazze atau apa motif mereka, tetapi Ben Nimmo, Pemimpin Intelijen Ancaman Global untuk Operasi Pengaruh, mencatat bahwa kegiatan itu bertepatan dengan waktu disuksi beberapa negara yang menjadi target mengenai otorisasi darurat untuk setiap vaksin.
Saat ini perusahaan telah menghapus 65 akun Facebook dan 243 akun Instagram yang terlibat dengan Fazze. Menurut Facebook, dari 24.000 pengguna, setidaknya satu di antaranya menjadi pengikut akun-akun tersebut.