SOLOPOS.COM - Ilustrasi Hujan Meteor

Ilustrasi Hujan Meteor

JAKARTA- Fenomena alam berupa supermoon bisa disaksikan akhir pekan ini, tepatnya Minggu 6 Mei 2012. Selain supermoon, Anda juga bisa menyaksikan puncak hujan meteor Eta Aquarids. Di saat puncak, setiap satu menit ada satu meteor yang melintas di langit.

Promosi Mi Instan Witan Sulaeman

“Puncak hujan meteor ini pada tanggal 6 Mei. Pada dini hari terbit di timur, lalu menjelang subuh di arah tenggara,” jelas Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (4/5/2011).

Hujan meteor Eta Aquarids adalah fenomena angkasa tahunan yang terjadi manakala Bumi melintasi sisa debu komet Halley. Di saat puncak akan ada 60 meteor per jam, alias satu meteor per menit.

Djamaluddin menjelaskan, hujan meteor Eta Aquarids muncul dari bintang Eta Aquarids di rasi Aquarius. Fenomena ini terjadi setiap tahun, dari tanggal 19 April hingga 28 Mei. Puncaknya antara 6 Mei hingga 8 Mei dinihari.

Menurut alumnus Universitas Kyoto, Jepang, ini, Bumi melintasi debu komet Halley sebanyak dua kali dalam setahun. Lintasan pada April-Mei menghasilkan hujan meteor Eta Aquarids, sedangkan jika melintas pada Oktober menghasilkan hujan meteor Orionids.

“Orionids tidak sebesar Eta Aquarids, hanya sepertiga dari Eta Aquarids,” terangnya.

Komet Halley merupakan komet yang terlihat dari bumi setiap 75-76 tahun. Diberi nama Halley karena ditemukan oleh Edmund Halley.

Sedangkan supermoon atau lunar perigee adalah fenomena yang terjadi saat Bulan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi. Jarak rata-rata Bulan dengan Bumi adalah 384 ribu km. Nah, pada saat supermoon terjadi, jarak Bulan dengan Bumi sekitar 357 km. Sehingga pada saat fenomena terjadi, jarak bulan lebih dekat 27 ribu km dari jarak rata-ratanya.

Menurut space.com (30/4), supermoon pada 6 Mei mendatang merupakan jarak bulan dengan Bumi yang paling dekat di tahun 2012 ini. Saat peristiwa terjadi Bulan akan lebih besar dan lebih terang hingga 16 persen dari rata-rata.

Fenomena ini terjadi karena orbit Bulan bukanlah lingkaran sempurna. Pada 28 November mendatang akan terjadi fenomena yang berkebalikan dengan supermoon. Di akhir tahun nanti, saat Bulan purnama, Bulan sedang berada di titik terjauh dari Bumi. Sehingga Bulan akan tampak kecil dan redup. Supermoon sebelumnya terakhir kali terlihat pada Maret 2011.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya