Teknologi
Selasa, 2 Januari 2024 - 21:37 WIB

Fenomena Bulan 2024, Ada Supermoon di Agustus-November

Mia Chitra Dinisari  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jadwal fenomena bulan 2024. (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Di 2024 ini akan ada beberapa fenomena alam, khususnya yang terjadi berkaitan dengan Bulan seperti supermoon.

Sumber cahaya Bulan yang terlihat dari Bumi adalah pantulan sinar Matahari, bentuk Bulan yang terlihat dari Bumi akan berubah-ubah. Perubahan bentuk Bulan yang tampak dari Bumi ini disebut dengan fase-fase Bulan.

Advertisement

Dari sejumlah fase Bulan, terdapat empat fase utama, yaitu fase bulan baru, fase setengah purnama awal (perempat pertama), fase purnama, dan fase setengah purnama akhir (perempat akhir).

Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi fase bulan baru ke fase setengah purnama awal ke fase purnama ke fase setengah purnama akhir dan kembali ke fase bulan baru disebut sebagai periode sinodis, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik).

Advertisement

Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi fase bulan baru ke fase setengah purnama awal ke fase purnama ke fase setengah purnama akhir dan kembali ke fase bulan baru disebut sebagai periode sinodis, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 29,53059 hari (29 hari 12 jam 44 menit 03 detik).

Bentuk orbit Bulan saat Bulan mengelilingi Bumi adalah ellips. Akibatnya pada suatu saat Bulan akan berada pada posisi terdekat dari Bumi, yang disebut sebagai perige, dan pada saat lain akan berada pada posisi terjauh dari Bumi, yang disebut sebagai apogee.

Periode revolusi Bulan pada bidang orbitnya dihitung dari posisi perige ke apogee dan kembali ke perige disebut sebagai periode anomalistik, yang secara rata-rata ditempuh dalam waktu 27,55455 hari (27 hari 13 jam 18 menit 33 detik).

Advertisement

Posisi Bulan yang paling dekat dengan Bumi 2024.

Pada 10 Maret 2024 pukul 14.05 WIB Bulan berada pada posisi terdekatnya dari Bumi pada 2024 dengan jarak 356.894 km dan 1 jam 55 menit kemudian Bulan berada pada fase bulan baru. Hal yang mirip berlaku juga saat Bulan berada di apogee.

Pada 25 Februari 2024 pukul 22.00 WIB Bulan berada di apogee sejauh 406.311 km dan 26 jam 30 menit sebelumnya Bulan berada pada fase purnama. Sebagaimana diuraikan di atas, efek perubahan jarak Bulan dari Bumi adalah besar tampakan Bulan dalam fase tertentu saat di apogee dan di perige akan berbeda. Sebagai contoh adalah saat Bulan dalam fase purnama pada tanggal 17 Oktober 2024 yang berdekatan waktunya dengan saat Bulan di perige, semi diameter Bulan yang tampak dari Bumi adalah sebesar 16’ 42,79”. Sementara itu, pada 24 Februari 2024, saat posisi Bulan saat di apogee, semi diameter Bulannya adalah 14’ 42,84”.

Mengingat saat fase bulan baru ukuran Bulan tidak akan teramati, kecuali saat gerhana Matahari, perbandingan ukuran Bulan saat fase purnama di apogee dengan Bulan saat fase purnama di perige-lah yang dapat diamati perbedaannya dengan baik.

Advertisement

Bulan purnama perige atau yang lebih dikenal sebagai supermoon pada tahun 2024 ini terjadi pada 21 Agustus 2024, 18 September 2024, 17 Oktober 2024, dan 14 November 2024 dengan ukuran semi-diameter Bulan lebih dari 16’ 30”. Sementara itu, Bulan purnama apogee atau yang lebih dikenal dengan minimoon terjadi pada 25 Februari 2024 dan 23 Maret 2024, dengan ukuran semi-diameter Bulan kurang dari 14’ 45”. Berikut fase-fase purnama bulan sepanjang 2024

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Jadwal Fenomena Bulan Purnama Sepanjang Tahun 2024, Ada Gerhana Bulan Penumbra Bulan Maret”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif