SOLOPOS.COM - Ilustrasi game Candy Crush (Gamerheadlines)
Solopos.com, TOKYO – Game populer Android Candy Crush Saga sedang menghadapi serangkaian masalah. Developer game King yang membuat game Candy Crush Saga dicerca banyak pihak lantaran dianggap mengabaikan hak karya intelektual banyak pihak lain.
Laman IGN.com, Senin (3/2/2014), mengungkapkan kisruh di antara para developer game itu dipicu langkah King mematenkan nama “Candy” ke lembaga berwenang. Sejatinya King bukanlah penguasa paten atas nama Candy. Apple adalah developer pertama yang mendaftarkan hak paten atas aplikasi atau game dengan nama Candy. Namun, belakangan hak paten itu dilepaskan.
Nyatanya, kini, trade mark nama Candy sebagai nama game dikuasai King. Hanya developer itulah yang boleh menggunakan kata Candy untuk nama game. Sebagai langkah lanjut penguasaan hak paten tersebut, King pun memberikan peringatan kepada para developer game lain yang selama ini menggunakan nama sejenis Candy.
Peringatan itu dilawan sejumlah developer game lain yang meyakini kepemilikan paten nama Candy oleh King justru melanggar hak karya intelektual mereka. Sebagai wujud nyata protes, sejumlah developer game yang merasa dirugikan oleh penguasaan paten itu membangun sebuah situs dengan nama Candy Jam guna melancarkan protes mereka.
Dipaparkan pada website Candy Jam tersebut, trade mark dari kata yang umum dipakai semacam Candy adalah hal yang menggelikan. Menurut Candy Jam, penggunaan nama Candy adalah suatu hal yang etis dan dapat memberi kesempatan yang inspiratif bagi para developer untuk membuat game lain.
Developer game Sega juga memiliki judul game yang identik dengan game milik King, yaitu Candy Crush Sega. Sementara nama lain yang menggunakan “Candy” di antaranya Candiecandiecandie, Shew it Down: Candy Crap Saga, Thisgameisnotaboutcandy, Candy on The Edge, Candy Escape Goat Sagat, dan Don’t Let the Candies Crush You.