Solopos.com, SOLO – Badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Rusia (Roscosmos) saling melempar pernyataan tentang insiden puing-puing yang disebut mengancam keselamatan astronaut dan Stasiun Antariksa Internasional (ISS). Roscosmos pun angkat bicara menanggapi ontran-ontran tersebut.
Dilansir Liputan6.com, Selasa (16/11/2021), Rusia menghancurkan salah satu satelitnya dengan rudal berbasis di darat, program pengujian ini dikenal dengan sebutan anti-satelit (ASAT). Hal ini pun menciptakan ribuan kepingan sampah antariksa yang menyebar ke orbit Bumi.
Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius
Baca Juga: Soal Puing Antariksa, NASA Sebut Rusia Tak Bertanggung Jawab
Departemen Luar Negeri AS mengidentifikasi, ada lebih dari 1.500 puing dan ribuan puing kecil yang tidak bisa dilacak. Sebagaimana diberitakan Solopos.com sebelumnya, Pejabat NASA pun menyatakan kemarahannya melalui siaran pers, Selasa.
Mengenai hal itu, Roscosmos pun merilis pernyataan. Pernyataan itu berisi keterangan mengenai reputasi industry luar angkasa Rusia selama beberapa dekade.
Berikut pernyataan Roscosmos:
Industri luar angkasa Rusia adalah pelopor dalam penerbangan luar angkasa berawak dan telah terus bekerja dengan mitra internasional di bidang ini selama beberapa dekade.
Lusinan penerbangan bersama ke stasiun orbit Mir dan Stasiun Luar Angkasa Internasional telah menciptakan kondisi untuk kerja sama yang andal dan kolaborasi internasional bahkan dalam situasi yang paling kompleks.
Produktivitas dan efektivitas kerja bersama dikonfirmasi oleh banyak kasus bantuan dan dukungan timbal balik kepada kru multinasional di orbit dan bantuan timbal balik dari spesialis di lapangan dalam pekerjaan bersama pada proyek ISS yang belum pernah terjadi sebelumnya dan megah.
Memastikan keselamatan kru selalu dan tetap menjadi prioritas utama kami. Komitmen terhadap prinsip ini merupakan kondisi yang mendasari baik dalam pembuatan peralatan luar angkasa Rusia maupun dalam program operasinya.
Kami yakin bahwa hanya upaya bersama oleh semua negara penjelajah antariksa yang dapat memastikan koeksistensi dan kegiatan yang paling aman di luar angkasa. Sistem Peringatan Otomatis Rusia tentang Situasi Berbahaya di Luar Angkasa (ASPOS OKP) terus memantau situasi untuk mencegah dan melawan semua kemungkinan ancaman terhadap keselamatan Stasiun Luar Angkasa Internasional dan awaknya.
Sebagaimana ditulis dalam siaran pers NASA, Administrator NASA Bill Nelson menuding Rusia tak bertanggung jawab.
Baca Juga: Tujuh Astronaut ISS Dilaporkan Lolos dari Kondisi Darurat
NASA menyebut Rusia tak bertanggung jawab. Pernyataan itu disampaikan Administrator NASA, Bill Nelson. NASA terus memantau puing-puing hasil operasi ruang angkasa ASAT.