Teknologi
Selasa, 19 November 2013 - 00:45 WIB

Google & Microsoft Blokade 100.000 Istilah Pelecehan Seksual Anak-Anak

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi situs WEB yang lecehkan anak-anak secara seksual.(news.com.au)

Solopos.com, SOLO — Google dan Microsoft bersepakat menghapus gambar dengan materi yang mengarah ke pelecehan seksual anak-anak di sistem pencarian Internet.

Seperti dilansir news.com.au,  Senin (18/11/2103), CEO Google Eric Schmidt mengatakan, “Software baru yang diperkenalkan bisa secara otomatis memblokade 100.000 istilah pencarian yang mengarah ke konten ilegal.”

Advertisement

Perdana menteri Inggris David Cameron pun memuji keputusan dua raksasa Internet itu sebagai kemajuan yang signifikan setelah perusahan tersebut awalnya menolak untuk mengambil keputusan memblokade situs-situs yang memuat unsur vulgar yang melakukan eksploitasi seksual anak-anak. Cameron mengatakan bahwa itu sangat bertentangan dengan prinsip Internet sebagai mesin pencari untuk membantu kesulitan para penggunanya. Jika situs-situs vulgar itu dipertahankan, kata dia, maka kontennya hanya akan menguntungkan para oknum tak bertanggung jawab dalam masyarakat modern.

Sebelumnya, sebanyak 13.000 istilah dalam mesin pencarian di Internet disepakati berkaitan dengan pelecehan seksual dan dianggap sebagai penyebab Internet menjadi tak ramah untuk diakses anak-anak.  Situs dengan muatan kata semacam itu bakal dibatasi oleh Google dan Microsoft.

Pembatasan itu kali pertama akan diberlakukan di Inggris sebelum diperluas di negara berbahasa Inggris lainnya. Selanjutnya akan terus diperluas dalam 158 bahasa lain dalam kurun waktu enam bulan ke depan.

Advertisement

Schmidt menambahkan bahwa Google telah bekerja sama dengan Microsoft yang juga memiliki mesin pencari, Bing. Keputusan ini diambil menyusul peringatan keras dari pemerintah Inggris untuk mengambil tindakan. “Tidak ada perhitungan sempurna dan Google tidak dapat mencegah orang-orang tak bertanggung jawab untuk menambahkan gambar baru ke web, namun kami telah menghapus 100.000 kata kunci yang mungkin terkait dengan pelecehan seksual terhadap anak-anak,” ujar Schmidt.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif