SOLOPOS.COM - Kejadian powerbank meledak di Thailand. (Istimewa)
Solopos.com, SOLO — Power Bank meledak saat diisi daya, atau powerbank terbakar, kabar seperti itu tentu pernah mendengarnya ya. Tentu ini membuat pengguna powerbank khawatir.
Karena saat ini power bank sangat dibutuhkan ketika kondisi darurat, terutama saat handphone kehabisan daya baterai.
Power bank menjadi dewa penolong agar kegiatan menggunakan gawai tetap bisa berjaan sambil menunggu sampai bertemu stop kontak.
Namun kamu harus tahu bahwa semua benda yang menggunakan baterai itu sebenarnya bisa meledak? Termasuk juga power bank.
Namun kamu harus tahu bahwa semua benda yang menggunakan baterai itu sebenarnya bisa meledak? Termasuk juga power bank.
Dikutip dari Nextren.grid.id, karena power bank pada umumnya menggunakan baterai jenis Lithium Ion atau Lithium Polymer, di mana Lithium Ion adalah jenis yang lebih murah.
Baca juga: Cara Download Video di Twitter Tanpa Aplikasi
Cara kerjanya adalah, ketika baterai diisi ulang, listrik akan membuat partikel dari cathode mengalir melalui cairan pemisah tadi dan masuk menuju anode.
Ketika baterai habis, partikel yang berada di anode kembali ke cathode. Begitu terus proses tadi berlangsung setiap kali proses isi ulang baterai dilakukan.
Namun, komponen partikel pada lithium tersebut juga sangat rentan. Terutama terhadap panas. Hal tersebut akan membuat baterai tersebut meleleh dan mengeluarkan panas yang tinggi.
Baca juga: HP Bisa Cepat Rusak Karena Kebiasaan Ini, Hindari Ya Lur
Lithium Polymer yang digunakan pada power bank memiliki bahan dan partikel yang lebih kuat menghadapi panas, namun tidak demikian halnya dengan Lithium Ion yang lebih murah.
Namun, biasanya produsen power bank menyertakan alat pencegah terhadap panas berlebih ataupun arus pendek yang bisa memicu reaksi berantai di dalam baterai tersebut.
Sayangnya, tidak semua produsen power bank memberikan alat pencegah tersebut, karena komponen tersebut akan menambah biaya yang berdampak pada tingginya harga power bank tersebut.