SOLOPOS.COM - Ilustrasi game Candy Crush (Gamerheadlines)

Hasil penelitian mengungkap kondisi otak pemain game Candy Crush.

Solopos.com, NEW YORK – Sejumlah ilmuwan mengungkap hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap kondisi otak penggila Candy Crush. Peneliti menyebut Candy Crush mampu merangsang pemainnya untuk terus memainkan.

Promosi Ongen Saknosiwi dan Tibo Monabesa, Dua Emas yang Telat Berkilau

Dilansir Detik, mengutip laporan Women’s Health, Kamis (9/4/2015), mengungkap hasil penelitian dari sebuah survei tentang permainan Candy Crush. Penelitan dilakukan oleh ilmuwan gabungan.

Peneliti diantaranya Adam Gazzaley, MD, PhD (University of California), David Greenfield, PhD (University of Connecticut School of Medicine), Petra Kottsieper, PhD (Philadelphia College of Osteopathic Medicine), dan Frank J Lee, PhD (Drexel University).

Hasil penelitian mengungkap, temuan pertama menunjukkan warna-warni yang mencolok dan bentuk karakter Candy Crush yang menarik dapat mengaktifkan bagian otak, terutama yang berfungsi memberikan ‘reward’ sehingga mereka betah berlama-lama memainkannya.

Permainan yang dimainkan oleh lebih dari 10 juta orang di penjuru duniaini juga memiliki pengaruh langsung terhadap otak penggunanya.

“Apalagi dalam Candy Crush, ketika mereka berhasil menggabungkan tiga karakter menjadi satu baris, maka akan keluar suara-suara yang lucu. Suara-suara ini ternyata dapat mendorong agar seseorang tak berhenti memainkannya,” terang peneliti.

Kedua, saat menang atau berhasil melewati satu level atau lebih, otak penggila Candy Crush juga akan melepaskan dopamine atau yang biasa disebut dengan ‘hormon kebahagiaan’. Tak heran bila tiap kali sukses melewati level yang paling mudah sekalipun, seorang penggemar Candy Crush akan berteriak kegirangan.

Dopamine inilah yang ditengarai membuat seseorang ketagihan memainkan Candy Crush dimanapun dan kapanpun.

Kendati begitu, peneliti sepakat bila bermain Candy Crush hanya akan berdampak positif terhadap otak, terutama kemampuan untuk memecahkan masalah serta meningkatkan daya ingat jika dimainkan tak lebih dari 30 menit.

Bila sudah berlebihan, seorang penggila Candy Crush takkan lagi bisa berpikir jernih.

Hal ini terlihat dari temuan ketiga yang didapatkan peneliti, yakni saat penggemar Candy Crush tak segan-segan mengeluarkan uang agar mereka tetap bisa memainkan aplikasi ini dan membandingkan skor mereka dengan teman-teman di Facebook.

Di satu sisi, mood pemain akan membaik, tapi di sisi lain pemain akan ‘menghalalkan’ segala cara hanya untuk permainan seperti ini. “Saat itulah terlihat bahwa pemain tak dapat berpikir logis,” jelas peneliti.

Di samping itu, Gazzaley dan rekan-rekannya juga mencatat Candy Crush yang dimainkan lebih dari lima jam dalam sehari dapat memicu kecanduan. Padahal sejumlah pakar sepakat kecanduan game sama kuatnya dengan ketergantungan pada obat-obatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya