SOLOPOS.COM - Patung-patung misterius Easter Island (environmentalgraffiti.com)

Hasil penelitian menyebutkan Pulau Paskah (Easter Island) berkurang akibat terserang penyakit.

Solopos.com, SOLO – Banyak orang menduga runtuhnya peradaban Pulau Paskah di Cili adalah karena banyaknya terlalu banyaknya ekspoitasi Sumber Daya Alam (SDA) sehingga menyebabkan penduduk terpaksa menjadi kanibal. Tapi hasil penelitian baru mematahkan anggapan tersebut.

Promosi Komeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Sekelompok ilmuwan terkemuka AS mengatakan penduduk peradaban di Pulau Paskah hilang dan hancur karena kedatangan orang Eropa  yang membawa penyakit cacar ke tempat tersebut. Wabah penyakit itulah yang diyakini menjadi penyebab banyaknya penduduk meninggal dunia.

Daily Mail, Selasa (6/1/2014) menyebutkan, beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa di masa puncak, penduduk Pulau Paskah berjumlah sekitar 20.000 orang. Hasil penelitian menyebutkan lahan yang subur memungkinkan mereka mengembangkan budaya khas seperti mengukir batu berbentuk kepala.

Legenda yang selama ini dipercaya masyarakat tentang runtuhnya peradaban ini adalah di sekitar 1.200 M, penduduk menebang pohon palm dalam jumlah besar untuk mengangkut patung batu raksasa. Kerusakan hutan palm itulah yang menyebabkan tanah menjadi hilang tingkat kesuburannya serta merusak satwa liar.

Saat itulah orang-orang mulai kelaparan. Dalam upaya terakhir demi menjaga kelangsungan hidup, mereka menjadi kanibal
sehingga menyebabkan penduduk di daerah ini juga berkurang. Kini anggapan itu terpatahkan akibat setelah penelitian terbaru menyebut runtuhnya peradaban Pulau Paskah ternyata karena wabah penyakit cacar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya