Teknologi
Jumat, 9 Januari 2015 - 11:45 WIB

HASIL PENELITIAN : Pria Gemar Selfie Berpotensi Terserang Gangguan Jiwa

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Selfie

Hasil penelitian Universitas Ohio, Amerika Serikat, mengungkap pria yang gemar ber-selfie dan mengunggahnya di media sosial berpotensi terserang gangguan jiwa hingga psikopat.

Solopos.com, OHIO – Foto mandiri atau selfie ternyata tak selamanya menunjukkan antusiasme seseorang. Hasil penelitian yang dilakukan Universitas Ohio, Amerika Serikat, justru mengungkap, dampat selfie dapat mempengaruhi kejiwaan pria. Lho?

Advertisement

Seperti dilansir Dailymail, Kamis (8/1/2015), hasil penelitian di Universitas Ohio, membuktikan bahwa pria yang narsis ber-selfie punya potensi kelainan jiwa atau psikopat. Lelaki yang sering selfie rupanya cenderung haus perhatian dan empati dari orang lain. Apalagi ketika foto tersebut terus dibagikan di sosial media.

Hasil penelitian yang dipublikasikan di Journal of Personality and Individual Diffrences ini ada hubungan antara atribut kepribadian pria dan jumlah selfie yang diunggah. Peneliti mengatakan, pria yang memposting lebih banyak selfie, memiliki tingkat narsis yang sangat tinggi dan bisa berujung pada perilaku psikopat.

Kecenderungan tersebut terbilang parah pada lelaki yang gemar mengedit hasil foto agar terlihat lebih baik dari penampilan diri yang asli.

Advertisement

“Tidak mengejutkan ketika pria yang suka memposting foto selfie dan menghabiskan banyak waktu untuk mengedit foto adalah lelaki yang narsis,” terang asisten profesor komunikasi, Jesse Fox.

Jesse juga memaparkan bahwa pria yang suka selfie terbukti anti-sosial. Para pria tersebut ingin terlihat menarik, pintar dan lebih baik dari orang lain.

“Hal yang lebih menarik adalah bahwa mereka juga memiliki potensi lebih tinggi dari yang lain mengenai ciri kepribadian anti sosial, psikopat dan lebih rentan terhadap objektivikasi diri,” sambungnya.

Advertisement

Objektivikasi diri, menurut Jesse, adalah perilaku yang menjadikan diri sendiri sebagai obyek atau benda, alias tidak memanusiakan diri. Ini membuat seseorang mengalami depresi, menghilangkan performa kognitif dan mengalami kelainan makan.

Yang mengejutkan, hal semacam ini biasanya hanya terjadi pada wanita. Namun studi ini berhasil membuktikan bahwa objektivikasi diri terjadi juga pada lelaki yang terlalu sering memposting foto di sosial media.

Penelitian ini dilakukan lewat survei online yang dilakukan terhadap 800 pria, penelitian ini bertanya mengenai kebiasaan pria saat menggunakan media sosial.

Pertanyaan ini dirancang untuk mengukur tingkat obsesi terhadap diri sendiri, potensi psychopathic atau semua hal buruk, contohnya kurang empati), dan objektifikasi diri (melihat diri sendiri, dari sudut pandang ketampanan).

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif