SOLOPOS.COM - Ilustrasi ponsel (Socialtikmag)

Akses Internet yang semakin cepat membuat netizen atau pengakses Internet di Indonesia menghabiskan kuota data 249 MB setiap hari.

Solopos.com, JAKARTAPlatform smart data untuk mobile marketing and commerce,Vserv, bekerja sama dengan Nielsen Mobile Insight merilis laporan khusus atau hasil survei mengenai perilaku pengguna smartphone di Indonesia. Sejumlah temuan menarik diungkap dalam laporan itu.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Seperti dilansir Liputan6.com, Jumat (4/12/2015), salah satu temuan menariknya adalah dari sisi karakteristik pengguna, ada yang penggemar game, bintang sosial hingga penggila data.

Sekitar 20% pengguna smartphone di Indonesia disebutkan mengonsumsi data dengan kuota besar, sekitar 249 MB/hari, yang dikategorikan sebagai penggila atau rakus data. Mereka banyak menginstal aplikasi dan permainan di smartphone.

Tak hanya itu, 19% dari pengguna smartphone dikategorikan sebagai penggemar game. Mereka memakai ponsel pintarnya untuk bermain game lebih dari 1,5 jam sehari.

Menariknya lagi, 14% pengguna smartphone yang didominasi oleh perempuan menghabiskan hampir satu jam setiap hari di jejaring sosial, chatting dan aplikasi VoIP, yang dikategorikan sebagai Bintang Sosial.

Berdasarkan penelitian, secara rata-rata, penguna smartphone menghabiskan waktu 129 menit per hari untuk menggunakan ponsel pintar, dengan rata-rata total penggunaan data 197 MB/hari.

“Dengan proliferasi cepat dari pengguna mobile Internet di Indonesia, pemasar memerlukan wawasan akan konsumen guna membantu mereka untuk membentuk sebuah strategi keterlibatan yang efektif,” kata Direktur Eksekutif, Consumer Insights, Nielsen Indonesia, Sagar Phadke.

Senada dengan Sagar, Associate Vice President, Global Marketing, Vserv, Pranab Punj, mengatakan penting bagi perusahaan untuk meningkatkan relevansi pesan mereka dan memperkaya pengalaman konsumen.

“Mereka perlu merumuskan strategi yang terfokus pada persona pengguna dan tujuan perusahaan. Data singkat ini memungkinkan pemasar untuk mengetahui, memahami dan target audiens mereka lebih sesuai dengan merumuskan strategi yang lebih tepat,” jelas Pranab.

Dari laporan tersebut juga terungkap jumlah pengguna smartphone di Indonesia terus bertambah, dengan laju pertumbuhan majemuk tahunan (CAGR) mencapai 33% dari 2013-2017. Pertumbuhan pesat itu didorong oleh pengguna usia muda di bawah 30 tahun, tepatnya usia 18-24 tahun, dengan porsi 61% dari seluruh pengguna.

Jumlah pengguna smartphone di Indonesia tahun ini, menurut data dari eMarketer, diperkirakan mencapai 52 juta. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah lagi menjadi 69 juta pada 2016 dan 87 juta pada 2017.

Laporan itu dirancang berdasarkan pada pengumpulan data penggunaan otomatis dari lebih dari 1.600 pengguna smartphone di Indonesia, yang dilakukan selama tiga bulan.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknologi smartphone metering inovatif yang dipasang oleh opt-in panelis pada perangkat smartphone mereka.

Sementara, tingkat penetrasi pengguna smartphone di Indonesia diharapkan akan lebih tinggi dari populasi perkotaan di tahun 2018 dan menuju puncaknya pada 2021 dengan penetrasi 70%.

Prediksi itu disampaikan Presiden Director Ericsson Indonesia, Thomas Jul, dalam paparan Mobility Report terbaru di Marche, Plaza Senayan, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Penetrasi smartphone akan tumbuh pesat seiring makin turunnya harga. Dari kisaran termurah US$80 atau sekitar Rp1 juta untuk ponsel 4G di 2015, akan makin murah lagi jadi US$50 atau sekitar Rp700.000.

“Setiap penurunan US$10 atau Rp134.000 akan mendorong hadirnya ratusan pengguna smartphone baru. Jadi semakin turun harganya, semakin banyak pelanggan yang mengadopsi smartphone,” kata Jul, dilansir Detik, Jumat.

Dari data yang tercatat di operator seluler, pelanggan yang sudah pakai smartphone saat ini rata-rata baru sekitar 20%-30% saja. Mayoritas masih menggunakan featurephone dan beberapa di antaranya bahkan masih basic phone.

Pasar seluler di Indonesia meski sudah saturasi namun masih mencatatkan pertumbuhan. Di akhir 2015 ini, pelanggan seluler di Indonesia diperkirakan mencapai 353 juta. Angka ini akan menembus 397 juta dalam tiga tahun ke depan atau 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya