Teknologi
Rabu, 22 Agustus 2012 - 11:35 WIB

Ilmuwan Diimbau Boikot Riset Robot Perang

Redaksi Solopos.com  /  Harian Jogja  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi (monash.edu.au)

ilustrasi (monash.edu.au)

JOGJA—Penolakan atas pengembangan teknologi robot perang terus bermunculan. Ilmuwan Monash University, Robert Sparrow menulis artikel berisi ajakan memboikot riset ‘robot pembunuh’ melalui IEEE Technology and Society Magazine.

Advertisement

Dalam artikel berjudul Just Say No to Drones, Sparrow mengatakan, keberadaan robot-robot tersebut membuat negara pemiliknya sangat mudah memulai perang dengan negara lain. Apalagi robot-robot tersebut dapat mengurangi kebutuhan prajurit yang akan turun ke medan perang.

“Sangat jelas, organisasi militer mendanai hampir semua riset robot yang dilakukan saat ini,” ujarnya seperti dilansir website Monash University, Selasa (21/8) waktu setempat.

Sparrow mencontohkan keberhasilan Amerika Serikat mengembangkan Predator dan Reaper Drone yang beroperasi Afghanistan. Ia percaya hal itu akan memicu negara lain untuk melakukan hal yang sama. Sparrow menyebut invasi yang dilakukan ke Irak dan Afghanistan adalah tindakan tak bermoral.

Advertisement

Ia juga mengimbau para ahli permesinan dan teknologi robot untuk berhenti mengerjakan proyek semacam itu karena tidak etis. Sparrow berharap artikel yang ia tulis dapat menginspirasi para ilmuwan robot dunia untuk memikirkan hal tersebut.

Sparrow adalah ilmuwan dari School of Philosophical, Historical and International Studies dan anggota International Committee for Robot Arms Control.(ali)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : Ilmuwan Invasi Robot Perang
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif