Teknologi
Sabtu, 5 Agustus 2023 - 00:03 WIB

Ilmuwan Temukan Tulang Paus Purba Raksasa Berbobot 340 ton

Mia Chitra Dinisari  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Temuan tulang paus purba raksasa di Peru (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA-Para ilmuwan menemukan tulang paus purba yang hidup 39 juta tahun lalu. Para Ilmuwan itu menganggapnya sebagai hewan paling masif sepanjang masa.

Paus raksasa dari keluarga Perucetus vertebrata yang baru ditemukan itu, kerangka tulangnya memiliki berat dua hingga tiga kali lipat dari kerangka paus biru. Seperti diketahui, paus biru (Balaenoptera musculus) telah lama dianggap sebagai hewan terberat yang pernah hidup di Bumi.

Advertisement

“Kami menggunakan fraksi kerangka untuk memperkirakan massa tubuh P. colossus, yang terbukti menjadi penantang gelar hewan terberat yang pernah tercatat,” tulis tim yang dipimpin ahli paleontologi Giovanni Bianucci dari University of Pisa di Italia dilansir dari Science Alert.

“Massa puncak Cetacea telah dicapai sekitar 30 juta tahun sebelum diasumsikan sebelumnya, dalam konteks pesisir di mana produktivitas primer sangat tinggi.” tambahnya.

Advertisement

“Massa puncak Cetacea telah dicapai sekitar 30 juta tahun sebelum diasumsikan sebelumnya, dalam konteks pesisir di mana produktivitas primer sangat tinggi.” tambahnya.

Ukurannya telah diperkirakan dari sejumlah tulang yang ditemukan dari Peru Selatan. Adapun kerangka yang ditemukan yakni 13 tulang belakang, empat tulang rusuk, dan sebagian tulang pinggul.

Perucetus sendiri termasuk dalam kelompok cetacea akuatik pertama yang dikenal sebagai basilosaurids. Sebuah studi menunjukkan bahwa spesimen itu belum tumbuh sepenuhnya.

Advertisement

Tulang Perucetus juga menunjukkan tingkat penebalan dan densifikasi yang tinggi, di mana fitur yang sering terlihat pada mamalia laut untuk menyediakan pemberat alami, memungkinkan mereka memiliki paru-paru yang lebih besar.

Ilmuwan mengungkapkan jika penyebab masifnya P. colossus, karena dia hidup, di tengah Eosen, di mana waktu yang sangat kaya akan jenis makanan yang mungkin dimakan paus tersebut. Sehingga memungkinkannya tumbuh begitu besar.

Para peneliti percaya bahwa paus itu relatif lambat, lebih menyukai habitat pesisir, dan tinggal di dekat dasar laut di perairan dangkal. Perubahan ekologi lautan kemudian akan melihat penurunan selanjutnya dari P. colossus. “Rekor baru ini mendukung hipotesis bahwa basilosaurid terspesialisasi ke habitat pesisir selama akhir Eosen,” tulis para peneliti.

Advertisement

Peneliti juga mencatat penurunan besar berikutnya dalam produktivitas lingkungan ini mungkin berdampak istimewa pada paus ini, memberi jalan bagi kerabat mereka.  Penelitian ini telah dipublikasikan di Nature.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Paus Purba Raksasa Paling Masif Sepanjang Masa Ditemukan di Gurun Peru, Beratnya 340 Ton”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif