Teknologi
Sabtu, 8 Mei 2021 - 13:22 WIB

Ini Cara Para Astronaut Buang Air Besar di Antariksa

Newswire  /  Alvari Kunto Prabowo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Astronaut Sunita L Williams, insinyur penerbangan Ekspedisi 14, tengah beraksi di Stasiun Antariksa Internasional (ISS). (UPI Photo/NASA)

Solopos.com, JAKARTA – Lamanya para astronaut di luar angkasa tentu juga berimbas pada aneka kebutuhan. Termasuk hasrat membuang hajat kecil maupun besar. Lantas seperti apa caranya?

Mengutip Detikinet, Sabtu (8/5/2021), pada tahun 1961, Alan Shepard menjadi orang Amerika pertama di luar angkasa. Perjalanannya seharusnya singkat, jadi tidak ada rencana untuk buang air kecil. Tapi peluncurannya ditunda selama lebih dari tiga jam setelah Shepard naik ke roket.

Advertisement

Akhirnya, dia bertanya apakah dia bisa keluar dari roket untuk buang air kecil. Alih-alih membuang lebih banyak waktu, pengontrol misi menyimpulkan bahwa Shepard dapat dengan aman kencing di dalam pakaian antariksa miliknya.

Baca Juga : Inilah Nasib Astronaut yang Meninggal di Luar Angkasa

Advertisement

Baca Juga : Inilah Nasib Astronaut yang Meninggal di Luar Angkasa

Mengutip University at Buffalo, toilet kemudian dirancang pada tahun 2000 untuk pria dan sulit digunakan oleh wanita sebab penggunanya harus buang air kecil sambil berdiri.

Untuk buang air besar, para astronaut menggunakan pengikat paha untuk duduk di toilet kecil dan untuk menutup rapat antara pantat dan tempat duduk toilet. Itu tidak bekerja dengan baik dan sulit untuk dijaga kebersihannya.

Advertisement

Baca Juga : Crew Dragon SpaceX Bawa Pulang 4 Astronaut ke Bumi

Kamar mandi pun penuh dengan pegangan tangan dan pijakan, untuk buang air kecil, mereka dapat duduk atau berdiri lalu memegang corong dan selang dengan erat agar tidak ada yang keluar. Untuk buang air besar, astronaut mengangkat tutup toilet dan duduk di kursi - seperti di Bumi.

Tapi toilet ini mulai menyedot segera setelah tutupnya dibuka guna mengendalikan baunya. Untuk memastikan kesesuaian antara dudukan toilet dan pantat astronaut, dudukan toilet di sana lebih kecil dibandingkan yang ada di rumah-rumah.

Advertisement

Lantas kemana limbah diolah? Kencing terdiri lebih dari 90% air. Karena air itu berat dan memakan banyak tempat, lebih baik mendaur ulang kencing. Semua kencing astronaut dikumpulkan dan diubah kembali menjadi air bersih yang bisa diminum.

Baca Juga : Astronaut Bisa Jadi Kanibal di Antariksa karena Faktor Jarak Tempuh

Terkadang, kotoran astronaut dibawa kembali ke Bumi untuk dipelajari oleh para ilmuwan, tetapi sebagian besar waktu, limbah kamar mandi - termasuk kotoran - dibakar. Kotoran disedot ke dalam kantong sampah yang dimasukkan ke dalam wadah kedap udara.

Advertisement

Astronaut juga meletakkan kertas toilet, tisu dan sarung tangan - sarung tangan membantu menjaga semuanya tetap bersih - di dalam wadah juga. Kontainer tersebut kemudian dimuat ke dalam kapal kargo yang membawa pasokan ke stasiun luar angkasa, dan kapal ini diluncurkan ke Bumi dan terbakar di atmosfer atas Bumi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif