SOLOPOS.COM - Selfie Isyana Sarasvati dan Raisa. (Istimewa/Instagram)

Instagram artis Isyana Sarasvati membuat heboh dengan foto selfie bareng Raisa.

Solopos.com, JAKARTA – Dua penyanyi cantik, Raisa dan Isyana Sarasvati, membuat pengguna Instagram melting. Dua perempuan ini mengunggah selfie yang disebut-sebut memperlihatkan kemiripan satu sama lain. Benarkah?

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut lansiran Liputan6, Jumat (28/8/2015), Foto ini diambil dari belakang panggung Hari Ulang Tahun ke-25 SCTV di Istora Senayan. Raisa dan Isyana Sarasvati menjadi pengisi acara di perhelatan itu.

Tak mau melewatkan momen kebersamaannya, Raisa dan Isyana Sarasvati mengabadikannya. Mereka berpose bersama dengan berbagai ekspresi. Isyana Sarasvati pun mengunggahnya di akun Instagram pribadinya, Rabu (26/8/2015).

Momen di belakang panggung yang menyenangkan bersama @raisa6690. Senang bisa bertemu denganmu, Yaya (panggilan akrab Raisa)!” tulis Isyana sebagai keterangan fotonya dalam Bahasa Inggris disertai tanda hati.

Jika diperhatikan Raisa dan Isyana Sarasvati pun tampak mirip. Bahkan penggemar banyak yang menyebutkan keduanya terlihat seperti anak kembar. Padahal di foto tatanan rambut serta riasan wajahnya berbeda.

Akun @shennytan2 mengatakan, “Miripppp seperti kaka adek.” Sedangkan akun lainnya yakni @sandraraiska menuliskan komentar, “Kembar yo me wkwk.”

Raisa dan Isyana Sarasvati sekilas memang mirip, tetapi keduanya tetap berbeda. Namun Isyana Sarasvati kerap disebut-sebut sebagai tiruan Raisa. Meski begitu pelantun “Tetap Dalam Jiwa” itu tak mau ambil pusing.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Siap Maju di Pilkada Karanganyar, Prihanto Siap jadi Cabup atau Cawabup  

Siap Maju di Pilkada Karanganyar, Prihanto Siap jadi Cabup atau Cawabup  
author
Abu Nadzib Senin, 13 Mei 2024 - 23:49 WIB
share
SOLOPOS.COM - Prihanto (ISW)  

Solopos.com, KARANGANYAR — Teka teki merebaknya baliho Direktur Perusahaan Umum Daerah Air Minum (PUDAM) Karanganyar, Prihanto yang tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Karanganyar akhirnya terjawab.

Prihanto menyatakan kesiapannya maju meramaikan kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Karanganyar yang akan digelar pada 27 November nanti.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Komunikasi politik baik dengan tokoh maupun partai politik non parlemen dan di parlemen terus dilakukan.

Dia menyerahkan sepenuhnya kepada parpol apakah dipasang sebagai calon bupati ataupun calon wakil bupati (cawabup).

Koran Solopos

“Terserah bisa cabup dan cawabup. Mau ditaruh nomor satu atau dua tidak apa-apa,” kata Prihanto kepada Solopos.com, Senin (13/5/2024).

Namun Prihanto enggan menyebutkan partai yang telah siap dijadikan kendaraan politik baginya.

Dia berjanji tak lama lagi siap mengumumkan dari parpol mana dirinya berangkat ke Pilkada.

Emagazine Solopos

Ia mengaku niatnya maju dalam kontestasi politik muncul dari panggilan jiwa.

Prihanto terpanggil terjun ke perpolitikan karena keinginannya untuk memberikan kontribusi lebih bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat di Bumi Intanpari.

Hal inilah yang nantinya akan dirangkum dalam visi dan misinya.

Interaktif Solopos

Kabar majunya Prihanto dalam kontestasi Pilkada Karanganyar sebenarnya telah mencuat lama.

Bahkan saat baliho tentangnya bertebaran di mana-mana, mulai memunculkan spekulasi di masyarakat jika dirinya akan maju Pilkada.

Prihanto tak memungkiri bila baliho-baliho itu memang dipasang untuk persiapannya menuju Pilkada.



“Ya benar, baliho itu untuk persiapan saya maju di pilkada. Sekaligus melihat reaksi publik terhadap sosok yang datang bukan dari kalangan parpol,” katanya.

Namun yang perlu dicatat, Prihanto menyanpaikan baliho itu yang memasang bukan dirinya melainkan para relawan.

Dia tak menduga respons masyarakat sangat besar memberikan dukungan terhadap dirinya untuk maju di Pilkada.

Prihanto mengaku siap dengan segala konsekuensi terkait jabatannya saat ini. Dia akan mengikuti aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) apakah harus mengundurkan diri atau sebatas cuti saat mencalonkan.

Selain menjabat Direktur PUDAM Tirta Lawu Karanganyar dia juga menjadi Ketua Askab PSSI Karanganyar yang akan berakhir Juni nanti.

Di jabatan organisasi kemasyarakatan, Prihanto didapuk memegang Ketua Search and Rescue (SAR) Kabupaten Karanganyar.

Belum lama ini Prihanto juga dikukuhkan oleh 96 organisasi relawan menjadi Bapak Relawan Kabupaten Karanganyar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Ratusan Mahasiswa UNS Demo Soal UKT Tinggi, Ini Jawaban Rektorat

Ratusan Mahasiswa UNS Demo Soal UKT Tinggi, Ini Jawaban Rektorat
author
Abu Nadzib Senin, 13 Mei 2024 - 23:38 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ratusan mahasiswa UNS menggelar aksi di depan Gedung Rektorat UNS, Senin (13/5/2024). Mereka menuntut 8 poin perihal UKT, IPI, dan jaket almamater. (Solopos.com/Ahmad Kurnia Sidik).

Solopos.com, SOLO – Ratusan mahasiswa UNS yang tergabung dalam Aliansi BEM se-UNS menggelar aksi terkait golongan uang kuliah tunggal (UKT) di depan Gedung Rektorat, Senin (13/5/2024).

Berdasarkan pantauan Solopos.com di lokasi, ratusan mahasiswa itu berjalan dari arah boulevard depan UNS menuju Gedung Rektorat UNS sekitar pukul 14.30 WIB.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Mereka mengenakan jaket almamater dan membawa banyak spanduk yang berisikan tuntutan mereka sembari menyanyikan lagu Darah Juang.

Salah satu spanduk bertuliskan “UKT Jahat Kebijakan Cacat”, atau spanduk lainnya bertuliskan, “UKT Elit, Gedung Sulit”.

Koran Solopos

Sesampainya di depan Gedung Rektorat UNS, mahasiswa Fakultas Pertanian yang menjadi salah satu orator, Muhammad Azzar menyampaikan beberapa tuntutan.

“Kami datang ke sini dengan damai dan ingin menuntut kejelasan dan transparansi UKT kepada pihak rektorat,” kata Azzar.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, secara lengkap yang menjadi tuntutan aksi mahasiswa siang itu setidaknya ada 8 poin, di antaranya:

1. Menuntut dan mendesak Rektorat agar meninjau ulang surat keputusan terkait UKT dan iuran pengembangan institusi (IPI) di UNS.

2. Menuntut dan mendesak Rektorat agar menghapus UKT Golongan 9 dan menurunkan tarif agar terjangkau mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi.

3. Menuntut dan mendesak Rektorat menambahkan kebijakan IPI dengan nominal Rp0 dan merevisi kebijakan IPI untuk memberi kesempatan terhadap semua masyarakat dalam menempuh pendidikan tinggi.

Emagazine Solopos

4. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk melakukan transparansi dalam proses penentuan nominal UKT dan IPI dengan memastikan partisipasi aktif dan bermakna bagi mahasiswa.

5. Menuntut dan mendesak Rektorat agar mengeluarkan SK larangan pemungutan biaya dalam penggunaan fasilitas dan layanan untuk mahasiswa.

6. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk meningkatkan kualitas sarana dan prasarana serta transparansi alokasi dana berdasarkan blueprint pembangunan UNs yang bisa diakses publik.

7. Menuntut dan mendesak Rektorat untuk memudahkan administrasi penundaan dan keringanan UKT.

8. Menuntut dan mendesak Rektorat pengembalian kebijakan jaket almamater ke dalam UKT.

Aksi di depan Gedung Rektorat UNS itu tidak berlangsung lama, karena para mahasiswa diajak oleh pihak Rektorat ke Gedung Auditorium UNS dengan alasan akan mendapat penjelasan dengan detail terkait tuntutan mereka. Dan mereka pun bersedia.

Di dalam Gedung Auditorium UNS, bersama mahasiswa tampak hadir Plt. Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan, Ahmad Yunus, Plt. Wakil Rektor Umum dan SDM Muhtar, beserta beberapa pejabat UNS lainnya.

Interaktif Solopos

Muhtar dalam aksi itu menjawab beberapa tuntutan para mahasiswa.

Menurut dia, UKT Golongan 1 hingga 8 sejak 2016 hingga 2024 tidak pernah naik.

“Tahun 2024 ada Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 tentang standar satuan biaya operasional. Untuk mengakomodasi orang tua dengan penghasilan tinggi kami siapkan ruang di situ,” kata Muhtar.

Dari situ pula muncul kenaikan UKT Golongan 9. Alasannya karena biaya kuliah tunggal (BKT) sangat tinggi.

Di saat yang bersamaan, biaya operasional UNS, lanjut dia, dengan pola saat ini juga mengalami peningkatan.

“Kebutuhan UNS dengan pola sekarang potensi penurunannya Rp 12 miliar tahun 2024 ini dengan pola sekarang, dan UKT tidak ada yang melebihi BKT yang ditentukan Permendikbud,” kata dia.

Terkait IPI yang tinggi bagi beberapa mahasiswa, menurut dia, karena memang ada mahasiswa yang memilih nominal tertinggi secara langsung.



“Waktu kami telusuri, orang tua mahasiswa yang memilih IPI tertinggi itu karena memang dia memilih begitu dan orang tuanya penghasilannya juga tinggi,” kata dia.

Untuk jaket almamater, Muhtar menjelaskan saat ini tidak ada kebijakan untuk wajib membeli.

Mahasiswa boleh meminjam jaket almamater dari teman ataupun kakak tingkat jika ada kegiatan formal yang membutuhkan.

“Terakhir perihal biaya peminjaman gedung ataupun fasilitas lainnya kalau ada pungutan biaya, sampaikan. Dan kami akan langsung mengembalikan,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Gantikan Ayah yang Meninggal, Taqi Jadi Calon Haji Termuda dari Kota Madiun

Gantikan Ayah yang Meninggal, Taqi Jadi Calon Haji Termuda dari Kota Madiun
author
Abdul Jalil Senin, 13 Mei 2024 - 23:34 WIB
share
SOLOPOS.COM - Calon haji termuda asal Kota Madiun, Muhammad Taqiyuddin Anwar. (Istimewa/Pemkot Madiun)

Solopos.com, MADIUN – Jemaah calon haji asal Kota Madiun yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci pada musim haji 2024 ini sebanyak 218 orang. Salah satu calon haji tersebut bernama Muhammad Taqiyuddin Anwar, 18.

Remaja yang akrab disapa Taqi itu menjadi calon haji termuda asal Kota Madiun. Dia masuk dalam kloter 17.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia mengaku tidak menyangka jika mendapat panggilan untuk menunaikan haji saat baru saja lulus dari bangku Madrasah Aliyah. Taqi merupakan lulusan MAN 1 Kota Madiun.

“Saya menunaikan ibadah haji karena menggantikan ayah yang meninggal tiga tahun lalu,” kata dia, Senin (13/5/2024).

Koran Solopos

Taqi bercerita sepeninggal ayahnya, keluarga bermusyawarah dan disepakati dirinya yang akan menggantikan ayah sekaligus mendampingi ibunya untuk berangkat ke Tanah Suci.

Warga Perumahan Griya Gading, Kelurahan Taman, Kota Madiun, itu bersama ibunya tergabung dalam kloter 17 Embarkasi Surabaya. Dia akan terbang ke Tanah Suci pada Rabu (15/5/2024) dini hari.

“Mohon doa restunya. Saya baru saja ikut ujian masuk perguruan tinggi. Mungkin itu jadi doa saya supaya bisa lolos dan membanggakan ibu dan almarhum ayah,” kata dia.

Emagazine Solopos

Kepala Kementerian Agama Kota Madiun, Munir, mengatakan jemaah calon haji asal Kota Madiun pada tahun ini sebanyak 218 orang. Sebanyak 212 orang berangkat lebih dahulu dalam kloter Embarkasi Surabaya. Sedangkan enam orang calon haji cadangan berangkat di kloter 20 atau pada 17 Mei 2024. Dia menjelaskan dari 218 orang tersebut, 44 orang di antaranya warga lanjut usia.

“Ada tiga orang yang menggunakan kursi roda. Namun kondisinya baik. Jemaah lansia juga disertai pendamping. Baik dari keluarga maupun petugas Kemenag,” jelasnya.

Munir mengingatkan kepada kepada jemaah calon haji untuk mempersiapkan kondisi kesehatan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Apalagi cuaca di Tanah Suci saat ini sangat panas, cuacanya bisa mencapai 45-50 derajat Celcius.

Interaktif Solopos

“Kami ingatkan jemaah untuk selalu memegang kunci 5T,” kata dia.

Dia menjelaskan 5T tersebut adalah tertib kesehatan, tertib pola makan, tertib ibadah, tertib istirahat, dan tertib barang bawaan.

Mengenai urusan kesehatan, kata dia, Kemenag telah berupaya agar seluruh jemaah yang berangkat dalam kondisi prima. Bahkan, kesehatan menjadi syarat utama bagi calon haji sebelum melaksanakan pelunasan biaya haji.



Menurut Munir, haji merupakan ibadah fisik 95 persen. Maka, dirinya mengimbau jemaah agar tetap bugar selama menjalankan ibadah. Salah satunya, dengan menjaga jam istirahat dengan baik.

“Ibadah juga dahulukan yang wajib. Lalu yang rukun dan yang sunah,” ucapnya.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories