SOLOPOS.COM - Sederet aplikasi detektor harta karun ditawarkan untuk ponsel Android. (GooglePlayStore)
Solopos.com, SOLO – Pengguna aplikasi detektor harta karun ternyata mencapai jutaan. Bagaimana aplikasi itu bekerja dan seberapa efektif?
Pantauan Solopos.com, Sabtu (6/11/2021), ada dua aplikasi yang telah terinstal lebih dari sejuta pada smartphone Android. Sementara yang lainnya, aplikasi digunakan oleh 500 ribu lebih dan puluhan ribu pengguna.
Dua aplikasi yang diunduh lebih dari sejuta kali itu adalah Detektor Logam-Pencari Harta Karun serta Detektor Logam dan Emas. Dua aplikasi itu membutuhkan dukungan khusus dari komponen yang ada pada smartphone.
Baca Juga: 10 Berita Terpopuler: Perburuan Liar Harta Karun Kuno di Blora
Detektor Logam dan Emas adalah aplikasi yang mengandalkan pembacaan EMF untuk menemukan medan magnet dan logam. Aplikasi ini bisa bekerja jika smartphone dibekali sensor magnetic atau sensor EMF bawaan.
Dalam keterangan aplikasi itu disebut kemampuan mendeteksi benda logam bisa menjangkau 30 cm. Keberadaan logam di sekitar bisa ditunjukkan dari nilai yang ditampilkan di layar smartphone. Pengguna bisa menguji kinerja aplikasi tersebut dengan mengarahkan smartphone ke dinding yang terdapat pipa logam di dalamnya. “Bekerja dengan baik pada bahan feromagnetik seperti besi, baja, nikel dan kobalt,” tulis deskripsi aplikasi itu.
Baca Juga: Alat Pemburu Harta Karun Ramai Diburu di Pasar Online
Sementara pada aplikasi Detektor Logam-Pencari Harta Karun diterangkan software gratisan itu nyaris sama cara kerjanya dengan aplikasi yang telah dibahas sebelumnya. Medan magnet yang terdeteksi dengan aplikasi ini ditunjukkan dengan suara.
Namun aplikasi tersebut tentu saja tidak cukup digunakan untuk profesional. Area yang mampu ditangkap medan magnetik oleh aplikasi ini lebih terbatas dibanding kemampuan alat pendeteksi logam profesional.
Baca Juga: Asale Karimunjawa Jadi Pulau Harta Karun
Aplikasi pendeteksi logam juga banyak disediakan untuk smartphone dengan sistem operasi Android. Rata-rata mereka mengandalkan perangkat yang ada di smartphone dan memiliki kemampuan minim mendeteksi logam.