SOLOPOS.COM - Gurun Lut di Iran (Wikipedia)
Solopos.com, JAKARTA — Reputasi Death Valley atau Lembah Kematian di California, Amerika Serikat, sebagai lokasi paling panas di muka Bumi sudah tergeser.
Mengutip Detikinet, Senin (24/5/2021), sudah bertahun-tahun Death Valley menjadi tempat dengan suhu tertinggi di dunia. Suhu paling panas tercatat mencapai 56,7 derajat Celcius pada 10 Juli 1913.
Sedangkan temperatur rata-rata pada musim panas bisa mencapai 45 derajat Celcius. Namun studi terbaru menyebutkan Death Valley kalah dari lokasi lain sebagai tempat terpanas.
Baca Juga : Yuk Intip Isi Garasi Ganjar Pranowo yang Disebut Mau Nyapres
Berdasarkan analisis anyar dari data satelit resolusi tinggi, Gurun Lut di Iran dan Gurun Sonoran di perbatasan AS dan Meksiko menggeser Death Valley. Science Times menyebut temperatur udara di dua tempat itu dapat mencapai 80,8 derajat Celcius, jauh lebih panas dari Death Valley.
Laporan riset yang dipublikasikan di Bulletin of The American Meteorological Society, sumber penelitian adalah data satelit dalam dua dekade terakhir. Padang pasir Lut lebih tinggi suhunya dari Sonoran sehingga inilah tempat terpanas di Bumi.
Panas di Gurun Lut terjebak oleh pegunungan yang berada di sekelilingnya. Lantaran begitu tinggi suhunya, sulit sekali bagi makhluk hidup bertahan di sana sehingga dikenal sebagai dataran yang hampa.
Baca Juga : Tiongkok Mulai Penjelajahan Zhurong di Planet Mars
Belum jelas apakah perubahan iklim berkontribusi terhadap temperatur ekstrem tersebut. namun yang jelas hari terpanas baru terekam dalam beberapa tahun terakhir, terutama pada saat terjadinya fenomena La Nina.
“Diharapkan penelitian masa depan tentang hal ini bisa mengungkap tidak hanya seberapa ekstrem perubahan yang terjadi tapi juga bagaimana kemungkinan dampaknya pada planet ini,” sebut tim peneliti.
Selain tempat terpanas, penelitian ini juga menentukan tempat terdingin di Bumi. Pemenangnya adalah Antartika dengan suhu minus 110,9 derajat Celcius.