SOLOPOS.COM - Drone Dji Mavic Pro (The Verge)
Kamera baru Dji Mavic Pro bisa dilipat seukuran telapak tangan.
Solopos.com, SHENZEN – Setelah sukses dengan seri Dji Phantom dan Dji Inspire, pabrikan kamera berbentuk wahana terbang nirawak alias drone asal Tiongkok itu kini juga meluncurkan produk terbaru bernama Mavic Pro.
Mengikuti tren yang sudah dipopulerkan Yuneec dan Gopro Karma, kamera drone baru Dji Mavic Pro juga hadir dengan fisik yang dapat dilipat. Bedanya, produk besutan Dji lebih ringkas karena bisa dilipat seukuran telapak tangan dan masuk ke saku celana.
Meski mungil dan bobotnya hanya separuh dari Dji Phantom, kemampuan Mavic Pro tidak bisa dipandang sebelah mata. Dji tetap menyematkan fitur lengkap seperti global positioning system (GPS), kemampuan mendarat otomatis (autonomous landing), serta sensor depan belakang supaya tidak menabrak saat terbang.
Urusan pengambilan gambar, Mavic Pro dibekali kamera yang sama persis dengan milik drone Dji Phantom 4. Sensor 12 megapixel yang dibawa mampu merekam video beresolusi 4K pada 30 frame/detik (FPS) dan Full HD 1.080p pada 96 FPS serta mengambil foto berformat RAW yang mendukung Adobe DNG.
Berbicara performa, Mavic Pro mampu terbang secepat 64 km/jam atau hanya delapan km/jam lebih rendah dari kecepatan maksimum Phantom 4. Sedangkan baterainya mampu mambawa drone itu mengudara selama 27 menit dalam sekali pengisian daya.
Kamera drone baru Dji Mavic Pro akan dijual mulai 15 Oktober 2016 seharga US$749 atau sekitar Rp9,72 juta. Harga itu lebih murah dari Gopro Karma yang dibanderol US$800 atau setara Rp10,38 juta. Tetapi perlu dicatat, harga yang ditawarkan Dji itu belum termasuk remote control.
Jika ingin membeli lengkap dengan remote control, Dji mematok harga US$999 atau sekitar Rp12,97 juta. Remote control khusus Mavic Pro juga berukuran mungil dengan pegangan (handgrip) dan antena yang bisa dilipat.