Teknologi
Rabu, 5 Juni 2024 - 17:33 WIB

Kecepatan Internet Starlink Disebut Rata-rata Hanya 50 Mbps

Leo Dwi Jatmiko  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perangkat Starlink. (Bisnis/Starlink)

Solopos.com, JAKARTA – Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) menilai satelit orbit rendah Starlink hanya memiliki kecepatan rata-rata sebesar 50 Mbps.

Dengan kondisi itu, jumlah pelanggan yang dapat dilayani diperkirakan hanya 40.000 pengguna. Jumlah kecepatan tersebut juga diperkirakan berkurang seiring dengan makin banyaknya pengguna Starlink.

Advertisement

Sementara itu peluang Elon Musk untuk menambah satelit agar kecepatan naik, Mastel menilai sulit dilakukan.

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan bahwa Starlink hanya mampu melayani 40.000 pengguna per titik dengan memberikan layanan internet sebesar 50 Mbps. Kecepatan akan menurun ketika makin banyak pemakainya.

Advertisement

Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno mengatakan bahwa Starlink hanya mampu melayani 40.000 pengguna per titik dengan memberikan layanan internet sebesar 50 Mbps. Kecepatan akan menurun ketika makin banyak pemakainya.

Dengan kondisi tersebut, menurutnya, perusahaan telekomunikasi dalam negeri tidak perlu khawatir terhadap Starlink, yang dianggap sebagai pelengkap di industri telekomunikasi.

“Kami sudah melakukan penghitungan yang namanya Starlink itu dia jualan 50 mbps rata-rata, itu sasarannya tidak sampai 40.000 pengguna per titik,” kata Sarwoto kepada Bisnis, Selasa (4/6/2024).

Advertisement

Masyarakat Indonesia dia sebut sangat sensitif soal harga dan layanan internet. “Selama harga dan kualitas sesuai dengan keinginan maka Anda beli. Kalau secara kompetisi itu tidak masuk dalam kebutuhan Anda, tidak akan terjadi transaksi.”

Dia juga mengatakan faktor lain yang membuat Starlink tidak dapat menandingi perusahaan mobile dan fixed broadband adalah karena keterbatasan kapasitas.

Selanjutnya, faktor terakhir, adalah target pasar yang berbeda di mana Starlink hanya mengincar daerah rural yang tidak terjangkau internet karena biaya penggelaran jaringan mahal. “Siapa yang ingin menarik serat optik ke Kepulauan Aru? Tidak ada. Jadi kita harus menerima keadaan ini sebagai berkah teknologi,” kata Sarwoto.

Advertisement

Dia menjelaskan bahwa Starlink telah membuat konvergensi layanan darat dan angkasa. Jika dahulu konvergensi darat itu adalah dengan mensinergikan mobile dan fixed broadband, 4 tahun terakhir ini secara diam-diam pemain satelit ini mengkonvergensikan jaringan mobile-fixed dan satelit. “Ini  [satelit] akan berkembang terus dan buat Indonesia ini penting kita membutuhkan ini karena masih 5% penduduk kita belum mendapat sinyal,” kata Sarwoto.

Sekadar informasi, saat ini banyak pengguna di Tanah Air mulai berlangganan Starlink. Layanan internet ini dianggap cocok di wilayah lapang tanpa halangan. Kecepatan yang dihasilkan per titik, sejauh ini, bisa mencapai di atas 200 Mbps. Belum diketahui kecepatan yang diterima pengguna 1-2 tahun ke depan saat pengguna Starlink makin banyak.

 

Advertisement

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Rerata Kecepatan Starlink Disebut 50 Mbps, Mampu Layani 40.000 Pengguna RI”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif