SOLOPOS.COM - Roket SpaceX Starship SN9 (Antara)
Solopos.com, JAKARTA -- Empat astronaut dikirim perusahaan penjelajahan luar angkasa SpaceX menghabiskan dana Rp37 triliun yang berasal dari kontrak hasil kerja sama NASA dan SpaceX.
Melansir CNN dan dikutip Antara, Jumat (23/4/2021), kerja sama itu merupakan upaya NASA untuk mengirim astronaut mengisi Stasiun Luar Angkasa yang telah berjalan sekitar satu dekade setelah dihentikannya program Space Shuttle pada 2011.
Dihentikannya program itu menjadikan Pesawat Ruang Angkasa milik Rusia yaitu Soyuz sebagai satu-satunya cara untuk mengirimkan astronaut ke luar angkasa dari atau pun menuju Stasiun Internasional Luar Angkasa.
Baca Juga : Inilah Kapal-Kapal Canggih Pencari Kapal Selam Nanggala 402
Amerika Serikat pun harus membayar Rp1,3 miliar kepada Rusia untuk satu tempat duduk dalam satu perjalanan menuju luar angkasa. Lewat kontrak kerjasama antara NASA sebagai Badan Antariksa milik pemerintah Amerika Serikat dan SpaceX sebagai perusahaan swasta , menjadikan proyek itu sebagai sejarah awal pelibatan sektor swasta dalam pengembangan misi mengirim astronaut ke luar angkasa.
Mereka berupaya mengirim Kru Dragon sebutan untuk astronaut yang dikirim untuk misi penjelajahan luar angkasa oleh NASA. Pada Mei 2020, SpaceX telah berhasil mengirim Kru Dragon dalam misi percobaan bernama Demo-2 dengan astronaut Douglas Hurley dan Robert Behnken yang berasal dari NASA. Keduanya diminta tinggal di Stasiun Internasional Luar Angkasa selama 4 bulan, lalu astronaut lainnya dikirim lagi pada November 2020.
Kerja sama sektor swasta lainnya bersama NASA untuk misi serupa tengah dikerjakan oleh Boeing, dengan sebutan Starliner yang masih dalam tahap percobaan. Terbaru pada Jumat ini, SpaceX akan kembali mengirim empat orang astronaut dari tiga negara untuk menjalankan misi baru.
Baca Juga : Astronom Menelusuri Eksistensi Misteri Planet Kesembilan Yang Gaib
Fokusnya adalah mempelajari jaringan tisu yang merupakan jaringan terkecil dalam tubuh manusia. Peluncuran yang akan dilakukan SpaceX itu akan menggunakan pendorong roket serta pesawat ruang angkasa Endeavour yang sebelumnya digunakan untuk misi Demo-2 2020.