SOLOPOS.COM - Ilustrasi serangan ransomware. (goldenfast.net).

Solopos.com, JAKARTA-Ternyata, komplotan penjahat ransomware paling banyak dari Rusia. Menurut data dari Suftshark, kerugian yang dirasakan akibat kejahatan siber sudah mencapai US$6,1 triliun pada 2022 atau sekitar USD1,7 juta per jam.

Dikutip dari Acronis pada Minggu (23/7/2023), berikut ini sejumlah geng peretas terbesar di dunia yang turut mengambil andil dalam besarnya kerugian kejahatan siber, khusnya ransomware.

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

 

Penjahat Ransomware Terbesar di Dunia

  1. LockBit

LockBit merupakan sosok di balik penyerangan sistem layanan perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) beberapa saat lalu.

Selain itu, mereka juga merupakan dalang dari serangan siber di Essendant, sebuah distributor barang-barang kantor hingga operasinya berhenti dan Otoritas Perumahan Los Angeles (HACL) pada tahun ini.

Sementara itu, di tahun-tahun sebelumnya geng peretas asal Rusia ini pernah menyerang pabrik ban Continental, perusahaan pertahanan Prancis Thales Group, hingga SpaceX milik Elon Musk.

Diketahui, LockBit memiliki berbagai ransomware yang disesuaikan dengan setiap server. Mulai dari Windows, Linux, hingga VMware ESXi.

Selain itu, LockBit pun sedang menargetkan server macOS mengingat komputer MAC yang banyak digunakan di sejumlah negara.

  1. Vice Society

Walaupun sama-sama dipercaya berasal dari Rusia, Vice Society mulanya sedikit berbeda dengan LockBit dan geng peretas pada umumnya.

Diketahui, Vice Society pada 2022 hanya meretas instansi pendidikan. Data dari Ransomware Live pun menyatakan Vice Society melancarkan aksinya hingga 47 kali, jauh lebih tinggi daripada geng lainnya yang hanya di kisaran 1-10 kali beraksi.

Kendati demikian, pada 2023 ini Vice Society berusaha keluar dari zona amannya dan mulai meretas Puerto Rico Aqueduct and Sewer Authority, badan usaha pemerintah yang mengurusi pasokan air.

Selain itu, mereka juga menyebarkan data pribadi dan keuangan karyawan jaringan infrastruktur CommScope.

  1. Clop

Dikutip dari Mimecast, geng peretas yang lagi-lagi disebut berasal dari Rusia ini dikenal sebagai big game hunter. Artinya, mereka biasanya akan menargetkan organisasi yang memiliki budget tinggi, sehingga mereka akan menuntut tebusan yang tinggi.

Salah satu kasus yang membuat Clop menjadi naik daun adalah karena mereka berhasil memanfaatkan kerentanan remote code execution (RCE) dalam alat MFT GoAnywhere.

Alhasil, sejumlah data kliennya yang tersebar di 130 organisasi pun berhasil didapatkan. Mulai dari Crown Resort di Australia, Saks Fifth Avenue, pemerintah kota Toronto, Virgin Red, Dana Perlindungan Pensiun Inggris, hingga Hitachi Energy.

  1. BlackCat

BlackCat merupakan salah satu pemain lama di dunia ransomware. Dikutip dari data Cisecurity, sejak kali pertama terlihat pada pertengahan November 2021, BlackCat sudah memiliki lebih dari 60 korban dalam waktu 4 bulan.

Adapun sejumlah korbannya selama ini adalah Constellation Software, perusahaan asal Kanada yang pendapatan tahunannya mencapai US$3,96 miliar, perusahaan bahan peledak industri Solar Industri India, serta perusahaan makanan Del Monte Foods.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Komplotan Penjahat Ransomware 2023, Paling Banyak dari Rusia!”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya