SOLOPOS.COM - Ilustrasi kromosom X dan kromosom Y

Solopos.com, JAKARTA – Hasil penelitian yang satu ini layak disimak. Ini berhubungan dengan para kaum Adam. Guru Besar Luar Biasa Universitas LaTrobe Australia, Profesor Jenny Graves, menyebutkan kromoson Y atau kromosom pembawa sifat laki-laki terancam punah.

Semakin tahun kualitas kromosom ini semakin memburuk. Dia menyebutkan penurunan mutu kromosom Y ini semakin mempercepat kemusnahannya. Diperkirakan kromosom ini hanya bertahan dalam waktu 5 juta tahun.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dia menjabarkan dalam garis besar penelitiannya tentang gen penentu jenis kelamin pada hewan Australia yang akan membantu memberikan pencerahan tentang genetika manusia.

Mengambil keuntungan dari hubungan mereka yang jauh dengan manusia, Professor Graves mengkaji asal-usul, fungsi dan, nasib gen jenis kelamin manusia dan kromosom.

“Jika manusia tidak punah, gen dan kromosom penentu-jenis kelamin baru akan berevolusi, mungkin mengarah ke evolusi spesies hominid yang baru,” ujar Profesor Graves dalam keterangan pers Kedutaan Besar Australia.

Dia mengungkapkan itu dalam seminar yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Australia di Jakarta dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Australia, Rabu (21/8/2013).

Sesi ini diketuai oleh Presiden Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Profesor Sangkot Marzuki. Profesor Graves adalah Sekretaris Pendidikan di Akademi Ilmu Pengetahuan Australia.

“AIPI sangat senang dapat mendukung seminar ini yang memberikan kesempatan kepada para peneliti Australia dan Indonesia untuk berbagi perkembangan terbaru dalam ilmu pengetahuan dan memperkuat kerja sama penelitian antara kedua negara kita,” tutur Profesor Marzuki.

Duta Besar Australia untuk Indonesia Greg Moriarty menyambut baik peningkatan tempo kerja sama ilmiah dengan Indonesia.

“Saya senang dapat menyatakan bahwa ilmu pengetahuan dan kemitraan penelitian antara Australia dan Indonesia terus menguat pada tingkat pemerintah, kelembagaan dan masyarakat,” ujar Duta Besar Moriarty.

“Seminar ilmu pengetahuan ini memperlihatkan tingkat pertukaran dan berbagi pengetahuan yang berlangsung antara kedua negara kita.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya