SOLOPOS.COM - Ilustrasi pesan WhatsApp di HP. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Cara mengecek link bahaya atau tidak wajib Anda ketahui lantaran belakangan ini marak modus penipuan melalui aplikasi percakapan WhatsApp (WA) dengan mengklik link yang dikirim orang tidak dikenal.

Penipuan melalui link yang dikirim lewat WhatsApp tersebut sasarannya untuk mencuri data pribadi sehingga bisa mengurasi isi rekening bank korban.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Terbaru, penipu menggunakan modus undangan pernikahan yang dikirim lewat WhatsApp. Penipu mengirimkan undangan tersebut bersama link yang mengharuskan penerima mengklik tautan tersebut.

Dengan maraknya modus penipuan tersebut, bagaimana sih cara mengecek penipuan dengan modus link berbahaya tersebut?

Berikut ini tiga cara yang bisa Anda lakukan untuk menguji keamanan link yang dikirim oleh orang tak dikenal, yang Solopos.com kutip dari Diskominfo Kabupaten Badung, Bali.

Cara Mengecek Link Penipuan dan Berbahaya atau Tidak

1. Cek URL

Untuk mengecek link penipuan tersebut dan bahaya atau tidak bisa melihat alamat URL-nya. Biasanya situs yang menggunakan tag https lebih aman dibandingkan situs yang menggunakan tag http saja. Situs terpercaya juga memiliki ikon gembok atau keterangan “connection is secured”.

2. Cek Iklan dan Penulisan

Salah satu ciri paling menonjol dari situs abal-abal adalah iklan yang terlalu banyak. Ditambah lagi susunan kalimat di situsnya juga berantakan.

3. Cek di Google Transparancy Report

Untuk mengecek link tersebut penipuan atau berbahaya dan tidak, bisa mengunjungi https://transparencyreport.google.com/safe-browsing/search.

Salin alamat link ke kolom “Check Site Status” pada laman Transparaency Report. Klik ikon kaca pembesar, kemudian akan muncul status terkini dari situs tersebut. Kalau situs aman, maka Google akan menampilkan keterangan “no unsafe content found”.

Setelah mengetahui cara mengecek link penipuan atau tidak, Anda juga bisa melihat ciri-ciri link berbahaya berikut ini, sebagaimana dijelaskan oleh Pemerintah Kota Solo dalam akun Instagram resminya, @pemkot_solo.

  • Nama domain aneh dan terlalu panjang.
  • Menggunakan domain gratisan.
  • Saat melakukan register/daftar, Anda akan diminta untuk mengisi data pribadi atau informasi sensitif lainnya.
  • Domain manipulatif dan memakai kata gratis.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya