Teknologi
Senin, 15 April 2024 - 20:29 WIB

Lebih 100 Hotel di Jepang jadi Korban Phising Booking.com

Newswire  /  Akhmad Ludiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi hacker. atau peretas.(Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Lebih dari 100 hotel di Jepang menjadi korban phising yang mencoba mencuri informasi kartu kredit pelanggan menggunakan situs reservasi akomodasi Booking.com.

Ini berdasarkan penghitungan Kyodo News yang ditemukan pada Sabtu (13/4/2024), dikutip Antara. Dikutip dari Kyodo, beberapa hotel mengatakan pelanggan mereka kehilangan uang setelah penipu mencuri rincian kartu mereka.

Advertisement

Badan Pariwisata Jepang telah menginstruksikan Booking.com Japan K.K., unit operator situs pemesanan penginapan utama di Jepang, untuk melakukan penyelidikan penuh.

Penipuan phishing, yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan, terjadi ketika kasus serupa dilaporkan di seluruh dunia, dan Jepang melihat kembalinya tingkat pariwisata yang meningkat setelah pembatasan perbatasan Covid-19 dicabut.

Advertisement

Penipuan phishing, yang merupakan upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan, terjadi ketika kasus serupa dilaporkan di seluruh dunia, dan Jepang melihat kembalinya tingkat pariwisata yang meningkat setelah pembatasan perbatasan Covid-19 dicabut.

Dengan bantuan spesialis keamanan siber anonim Piyokango, penghitungan Kyodo News menemukan bahwa pada tanggal 26 Maret, sekitar 118 bisnis akomodasi di setidaknya 21 prefektur telah terkena dampaknya sejak Juni tahun lalu.

Penipu mengirim email ke hotel-hotel Jepang untuk mengakses sistem manajemen Booking.com mereka. Email tersebut berisi tautan, yang menginfeksi komputer setelah diklik.

Advertisement

Pelanggan kemudian diarahkan untuk memasukkan rincian kartu mereka ke situs web palsu.

Dalam satu kasus pada bulan Agustus tahun lalu, sebuah hotel terjerat oleh penipu ketika seorang karyawan mengklik link yang diklaim pengirimnya sebagai daftar alergi makanan putri pelanggan.

Seorang pejabat di hotel mengatakan para penipu “mengeksploitasi keinginan kami untuk melakukan yang terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan.”

Advertisement

Kasus penipuan serupa pertama kali dikonfirmasi di Eropa pada tahun 2022, dan insiden tersebut kemudian menyebar ke hotel-hotel yang berbasis di Amerika Serikat, Asia, dan Oseania.

Booking.com mengatakan pada bulan Desember lalu bahwa mereka tidak meminta pelanggan untuk memberikan detail kartu melalui chat atau email.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif