SOLOPOS.COM - Ilustrasi anak bermain HP. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA – Lembaga Sensor Film (LSF) akan bikin teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk membantu orang tua dalam mengontrol dan mengawasi konten tontonan anak.

“Kami sedang memikirkan apakah nanti ada AI yang bisa dibuat dalam sebuah aplikasi yang ditanamkan dalam gawai yang kita berikan kepada anak-anak, yang secara otomatis dia bisa membatasi akses maupun konten tontonan mereka,” kata Wakil Ketua LSF Ervan Ismail, di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ervan menjelaskan teknologi AI tersebut dapat secara otomatis menghentikan akses anak terhadap gawai bila telah melewati durasi yang telah ditentukan hingga mampu menghentikan pencarian untuk anak di internet yang berkenaan dengan kata kunci dewasa.

Selain itu, kecerdasan buatan tersebut juga diharapkan dapat memblokir adegan-adegan dewasa pada tayangan yang sedang ditonton oleh anak.

Ide penciptaan teknologi AI spesifik untuk membantu orang tua dalam mengawasi asupan konten yang dikonsumsi anak ini didorong dari penelitian terbaru LSF yang menemukan bahwa sebanyak 54 persen orang tua tidak melakukan pengawasan terhadap konten yang diakses anak.

Penelitian yang dilakukan LSF bersama Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (Uhamka) berjudul “Perfilman, Kriteria Penyensoran dan Budaya Sensor Mandiri” itu menemukan bahwa rata-rata pengawasan yang dilakukan orang tua hanya sebatas pembatasan waktu akses dan penggunaan gawai.

“Satu hal mungkin disebabkan keterbatasan waktu yang dimiliki orang tua di tengah kesibukannya, tidak semua keluarga itu keluarga yang ideal, yang ibunya di rumah, atau orang tuanya mampu untuk memberikan pandangan terhadap satu film, atau konten, untuk itu bantuan AI ini dirasa perlu,” ujar Ervan.

Masih dalam tahap perumusan ide, Ervan mengharapkan kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari perusahaan teknologi informasi (TI), kementerian/lembaga terkait seperti Kementerian Komunikasi dan Informasi, hingga Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi untuk pengembangan kecerdasan buatan tersebut.

“Para ahli TI sebenarnya yang sangat kita harapkan partisipasinya karena kalau mereka mampu untuk mengidentifikasi itu tentunya kita sangat terbantu. LSF tidak bisa sendiri dalam hal ini, perlu kolaborasi dengan kementerian dan lembaga yang menguasai soal teknologi informasi,” Ervan menambahkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya