Teknologi
Sabtu, 5 September 2020 - 05:20 WIB

Limbah Masker dan APD di India Jadi Batu Bata

Anandita Marwa Aulia  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembuatan Brick 2.0 yang dipublikasikan Selasa (1/9/2020). (Thehindu.com)

Solopos.com, GUJARAT — Di tengah pandemi Covid-19, limbah masker dan alat pelindung diri alias APD melimpah, bahkan memicu krisis sampah plastik di seluruh dunia. Kondisi itu rupanya mendorong Binish Desai membuat penemuan baru, yakni Brick 2.0, batu bata dari limbah masker dan APD.

Binish Desai adalah pria India yang selama ini dikenal dengan julukan Recycle Man of India. Ia membuat suatu gebrakan baru dalam pemanfaatan limbah masker dan APD, yakni dengan menciptakan batu-bata ramah lingkungan.

Advertisement

Dikutip dari India Times, Selasa (1/9/2020). Desai membuat batu bata ramah lingkungan itu dalam upaya menanggapi krisis lingkungan dari limbah medis selama pandemi Covid-19.

Gadis Indigo Ungkap Hantu Penghuni Pabrik Cerutu Jogja

Menurut laporan dari Central Pollution Control Board (CPCB) di National Green Tribunal. India menghasilan sekitar 101 metrik ton (MT) limbah biomedis terkait Covid-19 setiap hari. Jumlah tersebut merupakan tambahan dari rata-rata timbunan sampah biomedis normal yang berkisar 609 MT/hari.

Advertisement

Pada bulan April, ketika lockdown mulai diterapkan di India, Desai mulai berkutat di laboratorium rumahnya. Ia mulai berpikir solusi apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi limbah masker dan APD selama pandemi Covid-19.

"Awalnya, semua orang membicarakan tentang lockdown yang akan membantu mengurangi polusi. Tapi saya malah memikirkan bagaimana jumlah permintaan setelan dan masker APD yang meningkat dan bakal merusak lingkungan," ??kata pendiri Eco-Eclectic Technologies yang berbasis di Gujarat, yang fokus terhadap recycle limbah.

Syarat Roro Jonggrang Awal Mula Candi Sewu di Dekat Jogja

Advertisement

Ia pun mulai mempelajari bahan limbah masker dan APD. Ia mengumpulkan masker dari keluarganya. Dia bahkan kemudian mencoba bekerja sama dengan rumah sakit, mal, dan salon untuk mendapatkan limbah APD.

Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif