Mahasiswa UNS bikin aplikasi Cariles.
Solopos.com, SOLO – Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Alfath Prabanuadhi, membuat aplikasi mobile berbasis Android untuk pencarian informasi seputar bimbingan belajar yang diberi nama Cariles.
Aplikasi tersebut ditawarkan untuk memudahkan pelajar atau orang tua dalam mencari guru les yang sesuai kebutuhan mereka.
Hasil karya Alfath ini merupakan pemenang untuk Kategori Pendidikan dalam ajang kompetisi Global Challenge 2016 yang diadakan International Office UNS, beberapa waktu lalu.
Hasil karya Alfath ini merupakan pemenang untuk Kategori Pendidikan dalam ajang kompetisi Global Challenge 2016 yang diadakan International Office UNS, beberapa waktu lalu.
Ide pembuatan aplikasi itu muncul ketika melihat adik sepupu Alfath yang sudah beberapa kali ganti guru les dengan alasan tidak cocok.
Aplikasi Cariles menawarkan jasa tentor dari lembaga bimbingan belajar yang menjadi mitra kerja sama aplikasi tersebut.
Sedikit berbeda dengan produk lain yang serupa, Cariles tidak menawarkan jasa tentor secara perorangan. Cariles bekerja sama dengan lembaga bimbingan belajar ternama dan memiliki banyak tentor. Tujuannya, agar aplikasi ini tidak menyaingi lembaga bimbingan belajar yang telah ada, namun diharapkan justru bisa memperkuat.
Saat dihubungi, Kamis (8/12/2016), Tiyas menyatakan seputar aplikasi tersebut bisa dilihat melalui website Cariles.id. “Ke depan, kami ingin semua jasa les bisa kami tampilkan. Jadi, bukan hanya jasa les mata pelajaran yang umum dibutuhkan anak-anak sekolah melainkan juga jasa les musik, dan sebagainya,” jelasnya.
Ia mengatakan timnya melakukan seleksi ketat terhadap lembaga bimbingan belajar maupun tentor yang ditampilkan. Salah satu syarat yakni memiliki kualifikasi yang cukup baik dengan harapan pengguna jasa cocok dengan tentor yang ada.
Dalam aplikasi itu akan dicantumkan nama, gelar, keahlian, serta nomor telepon tentor dan bimbingan belajar. Orang tua atau siswa yang tertarik bisa langsung menghubunginya.
Saat ini memang belum ditetapkan tarif atas jasa Cariles. “Ke depan rencananya seperti itu, ada tarif tertentu bagi lembaga bimbingan belajar yang jasanya ditampilkan,” ungkapnya.
Di tengah kesibukan para mahasiswa tersebut saat ini, Tiyas mengatakan, akan terus mengembangkan aplikasi tersebut. Bahkan agar lingkupnya tidak hanya Kota Solo melainkan bisa menjangkau daerah lainnya.
“Kami masih dalam taraf pengembangan sehingga untuk sementara baru bekerja sama dengan dua lembaga bimbingan belajar. Ke depan, kami juga akan mempromosikan Cariles ke sekolah-sekolah dan mengajak lebih banyak lagi bimbingan belajar untuk terlibat,” pungkasnya.