Teknologi
Kamis, 3 September 2020 - 02:20 WIB

Malware Ransomware Minta Tebusan Uang? Jangan Dikasih

Newswire  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA -- Pakar keamanan siber dari Kaspersky Dony Koesmandarin memperingatkan untuk tidak pernah membayar tebusan ransomware.

Peneliti Sebut Tak Ada Malware Mencurigakan di Aplikasi Tiktok

Advertisement

"Tidak perlu membayar apapun," ujar Dony yang juga merupakan Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky, dalam konferensi pers virtual, dilansir Antara, Rabu (2/9/2020).

Pelaku serangan ransomware umumnya mengenkripsi file untuk memeras korban, sehingga korban harus menebus kunci enkripsi untuk bisa mendapatkan kembali data yang dikunci pelaku. Namun, berdasarkan riset Kaspersky, sebanyak 20 persen korban ransomware yang membayar tetap tidak mendapatkan kembali file yang diambil pelaku.

Oleh karena itu, Dony menyarankan untuk tidak membayar uang tebusan. Selain itu, menurut dia, dengan membayar uang tebusan justru dapat membiayai operasional pelaku kejahatan siber. "Cyber crime juga perlu budget, kalau tidak punya uang dan tidak menghasilkan, maka juga tidak dapat beroperasi. Jadi tidak perlu bernegosiasi dengan mereka," kata Dony.

Advertisement

Dituding Malware Bikinan Pemerintah China, Netizen Serukan Uninstall Tiktok

Pencadangan

Untuk antisipasi, Dony mengatakan sangat perlu untuk membuat cadangan data secara teratur. Sebaiknya simpanlah banyak salinan di tempat yang berbeda: misalnya drive fisik yang terisolasi, dan salinan lainnya di cloud. "Selalu backup, itu paling penting, tapi jangan backup di komputer yang sama," ujar dia.

Selanjutnya, perlu memperbarui sistem operasi di seluruh komputer pada jaringan Anda ke versi terbaru secara teratur. Ini akan dengan cepat memperbaiki kerentanan terbaru. "Update software, kalau tidak update nanti ada celah keamanan yang bisa digunakan," ujar Dony.

Advertisement

Selain itu, bagi enterprise atau pemilik UKM perlu mengedukasi karyawan untuk mengikuti aturan keamanan siber sederhana yang dapat membantu perusahaan menghindari insiden ransomware. Bisnis juga dapat meningkatkan solusi keamanan pihak ketiga.

Hati-Hati! Malware Android Bisa Kuras Tabunganmu

Namun, jika serangan ransomware terjadi saat menggunakan laptop atau komputer, menurut Fedor Sinitsyn dari Kaspersky Anti-Ransomware team, perlu untuk langsung mematikan perangkat. "Sehingga, tidak semua data dienkripsi atau hal ini bisa melindungi data yang belum tersentuh," ujar Fedor.

Advertisement
Kata Kunci : Virus Malware Ransomware
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif