SOLOPOS.COM - Ilustrasi metaverse (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA-Metaverse yang digagas bos Meta, Mark Zuckerberg, dinilai akan kalah dengan penggunaan platform Mixed Reality yang menyatukan realitas virtual dengan realitas fisik.

Bahkan, menurut Direktur Eksekutif ICT, Heru Sutadi, tren metaverse berpotensi berubah menjadi Mixed Reality.  Pasalnya, saat ini pamor metaverse terus menurun akibat masyarakat luas belum memiliki bayangan konkret terkait interaksi yang ditawarkan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Metaverse sendiri diusung Mark Zuckerberg cs. Bahkan dalam iklan promosi yang dilakukan oleh perusahaan Meta pada 2021 lalu, proyeksi Metaverse hanya tergambar dalam kartun.

Lagipula menurut Heru, Metaverse ini juga merupakan nama yang dicomot dari Meta milik Mark sebagai induk Facebook.

“Inikan lebih ke bagaimana Mark Zuckerberg menjelaskan bagaimana metaverse, dan secara tidak langsung itu juga mempromosikan Meta sebagai induk dari Facebook,” ujar Heru.

Dengan demikian, Heru pun menyatakan jika metaverse masih belum jelas memiliki kejelasan konsep. Hal ini membuat konsep realitas virtual metaverse kian redup dari perbincangan.

“Jadi sekadar memiliki, keren aja kalau orang beralih ke metaverse, apalagi jika digabungkan dengan NFT,” imbuh Heru kepada Bisnis.

Di lain sisi, Heru justru optimistis terhadap Mixed Reality, teknologi yang baru ramai dibicarakan di Mobile World Shanghai 2023 beberapa waktu lalu. Mixed Reality ini dapat lebih mudah diadopsi karena memungkinkan penggunaan teknologi lainnya secara bersamaan dan berkaitan. Teknologi itu antara lain artificial intelligence (AI) yang menggunakan machine learning serta 5G.

Dikutip dari Binus, Mixed Reality adalah sebuah teknologi yang menggabungkan realitas fisik dan konten digital. Adapun pada Mixed Reality ini, pengguna dapat saling berinteraksi dengan objek virtual. Apalagi mengingat, penerapan Mixed reality juga sudah mulai diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dengan penggunaan drone ataupun operasi bedah yang menggunakan robot.  “Jadi bagaimana kita menggabungkan kondisi realitas dengan kondisi virtual, misalnya dengan operasi bedah dengan robot atau gimana nanti. Mungkin nanti metaverse ini dapat berganti lagi, bisa seperti yang selama ini dicita-citakan, atau akan seperti Mixed reality,” ujar Heru.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Metaverse Dianggap Bualan Mark Zuckerberg, Ini Pendapat Pakar”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya