SOLOPOS.COM - ExoMars (Wikipedia)

Misi luar angkasa akan dilakukan Badan Antariksa Eropa bersama Badan Antariksa Rusia berencana mencari kandungan gas yang dapat mendukung kelangsungan hidup di Mars.

Solopos.com, SOLO — Badan Antariksa Eropa, ESA, berencana akan meluncurkan misi luar angkasa ke Mars pada Senin (14/3/2016). Dengan bekerja sama dengan Badan Antariksa Rusia, misi ini akan menjadi misi pertama ESA yang akan dilangsungkan di Mars.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Sebagai dikutip dari IBTimes, Sabtu (12/3/2016), misi luar angkasa Mars disebut sebagai Exobiology Mars, atau ExoMars. Misi ExoMars ini bertujuan untuk menemukan gas di atmosfer Mars yang dapat menjadi patokan bisa menopang kehidupan di Mars.

Misi luar angkasa yang dilakukan ESA dan Rusia merupakan langkah pertama dari dua kegiatan inti yang direncanakan akan selesai pada 2020. Fase kedua nanti rencananya kan diluncurkan pada 2018 depan.

Misi peluncuran roket ini akan berlangsung di Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan pada Senin. Rapat pembuatan proyek misi ini sebenarnya sudah mulai dibicarakan pada pertengahan 2005, namun persetujuan misi baru didapat pada 2009.

Ide awal dari misi luar angkasa kali ini adalah untuk meneliti lebih lanjut tentang atmosfer Mars. Para peneliti terkait berusaha mencari kandungan gas metana.

Gas metana akan secara perlahan terlarut oleh sinar matahari dalam ribuan tahun. Jadi apabila peneliti menemukan adanya kandungan gas ini di atmosfer Mars, peneliti dapat memastikan gas metana Mars akan berasal dari suatu tempat, gunung vulcano atau microorganisme.

“Penelitian dengan mengobservasi ruang angkasa dan Bumi sudah menunjukan kehadiran kandungan gas metana dalam jumlah yang kecil di atmosfer Mars. Namun, gas muncul dari tempat dan waktu yang terus berubah,” jelas ESA di web resminya.

Misi ExoMars ini akan menggunakan satelit Trace Gas Orbiter (TGO) untuk menganalisis atmosfer Mars. Satelit ini akan mengorbit dalam 400 km di atas permukaan planet Mars itu.

Saat satelit itu mencapai jarak tersebut, satelit akan menggunakan alat pengukur tekanan yang unik. Nantinya TGO ini akan mengirim data yang didapat, kandungan persentase gas metana, uap air, kandungan gas nitrogen, dan acetylene ke Bumi.

Satelit TGO juga akan memberi informasi ke peneliti di Bumi apabila menangkap adanya kandungan sulfur di atmosfer Mars. Apabila peneliti menemukan kandungan gas sulfur, berarti ini akan menjadi kunci utama dalam mencari gas metana.

“Mendeteksi adanya gas metana juga bukan berarti itu tercipta dari biologi atau geologi di Mars. Kami juga perlu melihat dan meneliti keseluruhan aspek yang berhubungan degan karakteristik atmosfer Mars,” ujar Bruce Jakosky dari Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA.

Rover ExoMars

Satelit Trace Gas Orbiter (TGO) juga akan membantu peneliti dengan perencanaan rover ExoMars pada fase kedua, yaitu pada 2018. rover ini memiliki enam roda yang akan menjelajahi Mars untuk mencari kehidupan di Mars.

Pendaratan rover Mars juga tidak semudah yang dibayangkan. Sebelumnya ada rover bernama Beagle-2 yang dikirim ke Mars pada 2003 silam, yang tidak dapat mengirim sinyal saat setelah mendarat di permukaan Mars.

Namun, ESA melakukan bebrapa kali percobaan pendaratan oleh astronaut untuk meminimalisir terjadinya kesalahan. TGO nanti akan memuat model Schiaparelli yang akan melakukan peluncuran pada 16 Oktober 2016 mendatang. Model ini akan berfungsi persis seperti rover Mars lainnya. Nantinya model Schiaparelli akan meluncur ke Mars dengan kecepatan 21.000 mph.

Apabila model Schiaparelli dapat mendarat dengan sukses, peneliti percaya apabila misi luar angkasa rover ExoMars nantinya juga akan mendarat di Mars dengan sukses pula.

Meski TGO akan meluncur pada 14 Maret mendatang, TGO tidak akan bisa mengirim semua data sinyal sampai Desember 2017 mendatang. Meski akan meluncur dengan kecepatan tinggi, satelit ini akan membutuhkan waktu sekitar 12 bulan untuk mengurangi kecepatan dan berhenti di titik yang ditentukan.

Satelit TGO akan meneliti Mars selama lima tahun. Segala informasi yang didapat daru TGO, akan membantu misi ExoMars yang akan diluncurkan 2018. https://www.youtube.com/watch?v=kfWmn9lDgSw. (Ardhon Purtama Putra/JIBI/Solopos.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya