SOLOPOS.COM - Ilustrasi Memanfaatkan internet di daerah yang jauh dengan RT RW Net. (Freepik)

Solopos.com. JAKARTA – Beberapa waktu terakhir sebagian masyarakat memperbincangkan tentang legalitas RT/RW Net. Di sisi lain, apa saja kelebihan dan kekurangan RT/RW Net? Berikut ini penjelasannya.

RT/RW Net adalah jasa layanan internet yang dibangun secara swadaya oleh warga setempat lewat penyedia layanan internet (ISP).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Layanan ini membantu warga setempat untuk melakukan aktivitas menggunakan internet. Namun, layanan ini memiliki kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek. RT/RW Net biasanya dibangun di area perumahan, kompleks, atau kawasan padat penduduk.

Bagi yang belum mengetahui sistem kerja RT/RW Net, secara singkat, seseorang atau kelompok masyarakat akan bekerja sama dengan ISP yang kemudian jaringan internet didistribusikan kembali ke warga setempat.

RT/RW Net memiliki jangkauan 6 kilometer (km). Tentunya RT/RW Net hanya bisa diakses oleh warga setempat yang telah mendapatkan persetujuan dari pihak yang mengoperasikan layanan tersebut.

Ini bisa menjadi alternatif bagi warga yang sulit mendapatkan layanan internet di wilayah tempat tinggalnya. Namun, tetap saja RT/RW Net mempunyai kelebihan dan kekurangan dari berbagai aspek.

 

Kelebihan dan kekurangan RT/RW Net

 

Kelebihan

1. Jadi peluang bisnis

RT/RW Net bisa jadi peluang bisnis bagi seseorang maupun kelompok masyarakat yang dapat memberikan keuntungan. Apalagi, saat ini internet jadi kebutuhan pokok masyarakat untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Kegiatan ini bisa dijadikan bisnis sampingan untuk menambah pemasukan.

Tak hanya itu, bisnis yang dapat dibangun oleh kelompok masyarakat setempat mampu membantu ekonomi lokal guna dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

2. Layanan internet harga terjangkau

Layanan RT/RW Net memiliki harga yang relatif terjangkau dibandingkan menggunakan layanan internet lainnya.

Pasalnya, RT/RW Net memang diperuntukkan bagi warga setempat agar bisa mengakses internet dengan harga yang lebih murah dibandingkan harus memasang layanan internet secara mandiri.

3. Dapat digunakan secara gratis

Anggaran RT/RW setempat bisa dialokasikan untuk pembangunan dan perawatan layanan internet ini, yang bisa memberikan kemudahan bagi warga setempat.

Dibangun menggunakan anggaran RT/RW mampu memberikan layanan internet gratis sehingga membantu setiap orang yang tidak mampu untuk mendapatkan akses internet dan membantu anak-anak di sektor pendidikan.

Selain itu, kelompok atau warga setempat bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk membangun infrastruktur RT/RW Net, sehingga alokasi anggaran daerah dapat dimanfaatkan secara positif bagi masyarakat.

4. Biaya pembangunan infrastruktur relatif murah

Dibandingkan ISP yang telah memiliki nama cukup terkenal di kalangan masyarakat dan memiliki jangkauan yang lebih luas, infrastruktur RT/RW Net dapat dibangun dengan harga yang tergolong terjangkau. Mengingat jangkauan layanan internet tidak begitu luas.

Dilansir Bisnis, perlengkapan yang dibutuhkan untuk membangun RT/RW Net antara lain modem atau router, access point, antena, box access point, dan power over ethernet (POE).

Perangkat lainnya adalah kabel UTP (unshielded twisted pair) dan STP (shielded twisted pair), kabel pigtail atau kabel jumper, dan penangkal petir.

 

Kekurangan

1. Jangkauan terbatas

Seperti yang dijelaskan di atas, jangkauan RT/RW Net hanya sekitar 6 km. Jangkauan yang terbatas ini membuat RT/RW Net harus dibangun setiap beberapa kilometer untuk menjangkau area yang lebih besar. Artinya, anggaran dalam membangun infrastruktur RT/RW Net akan jauh lebih mahal, terutama untuk biaya perawatan itu sendiri.

2. Akses internet terbatas

RT/RW Net mempunyai keterbatasan akses internet yang berarti tidak semua perangkat atau orang bisa mengakses layanan ini. RT/RW Net hanya bisa diakses ketika sudah terdaftar di pihak yang mengatur sistem layanan internet itu.

Terlebih, akses internet pastinya akan digunakan secara massal, sehingga akan ada ketentuan yang membatasi penggunaan internet. Berbeda ketika seseorang menggunakan ISP secara mandiri.

3. Jaringan tidak stabil

Pengguna RT/RW Net berpotensi lebih besar mengalami gangguan jaringan yang membuat tidak stabil. Pasalnya, akses internet yang digunakan secara massal membuat jaringan terbagi ke beberapa perangkat. Hal itu lah yang membuat jaringan tidak stabil.

Tak hanya itu, umumnya setiap pengguna mempunya batas kecepatan internet yang telah disetting oleh pihak RT/RW Net, sehingga kecepatan internet semakin melambat ketika banyak perangkat yang terkoneksi RT/RW Net.



4. Membutuhkan izin dari pemerintah pusat

Pembangunan RT/RW Net pada dasarnya belum memiliki legalitas hukum yang jelas, terlebih jika dibangun tanpa izin. Sehingga pembangunan RT/RW Net memerlukan berbagai administrasi yang dibilang cukup rumit. Menurut Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Wayan Toni mengatakan RT/RW Net menjadi ilegal ketika penyelenggara seolah menjadi ISP utama.

“Itu sebenarnya yang salah adalah pada saat dia memungut yang lainnya, seolah jadi penyelenggara (ISP). RT/RW Net itu bukan komersial,” ujar Wayan, dikutip dari Bisnis, Senin (15/4/2024) Oleh sebab itu, untuk mendapatkan pengakuan dari pemerintah pusat tentang berjalannya kegiatan menjual kembali layanan internet tersebut harus mendapatkan  Sertifikat Standar Jasa Jual Kembali Jasa Telekomunikasi (KBLI 61994) melalui oss.go.id.

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Lagi Viral, Ini Kelebihan dan Kekurangan RT/RW Net”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya